ilustrasi stres oksidatif (scientificanimations.com)
Menurut sebuah laporan dalam jurnal Oxidative Medicine and Cellular Longevity tahun 2017, stres oksidatif adalah fenomena ketidakseimbangan antara produksi dan akumulasi spesies reaktif oksigen (ROS) dalam sel atau jaringan, serta kemampuan sistem biologis untuk mendetoksifikasi produk reaktif ini.
Dilansir Healthline, stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Radikal bebas adalah molekul yang mengandung oksigen dengan jumlah elektron yang tidak merata. Jumlah yang tidak merata tersebut memungkinkan mereka bereaksi dengan mudah dengan molekul lain.
Radikal bebas dapat menyebabkan reaksi kimia berantai besar dalam tubuh karena sangat mudah bereaksi dengan molekul lain. Reaksi ini disebut oksidasi. Mereka bisa bermanfaat atau merugikan.
Antioksidan adalah molekul yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas tanpa membuatnya tidak stabil. Ini menyebabkan radikal bebas menjadi stabil dan menjadi kurang reaktif.