ilustrasi flu (freepik.com/freepik)
Udara yang tercemar mengandung senyawa yang berbahaya bagi sistem pernapasan, antara lain partikel, ozon, nitrogen dioksida, dan sulfur dioksida. Bahan kimia ini dapat mengiritasi saluran pernapasan dan merusak sistem kekebalan tubuh, membuat orang lebih rentan terhadap flu. Paparan polusi udara telah dikaitkan dengan berbagai masalah pernapasan, termasuk batuk, mengi, sesak napas, dan asma. Itu juga dapat memperburuk kondisi pernapasan yang ada, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), menurut laman Air Quality Assessors.
Orang yang sudah mempunyai sistem pernapasan yang baik cenderung tidak mengalami dampak parah dari flu dan akan pulih lebih cepat. Sementara itu, orang yang sudah mempunyai masalah pernapasan lebih rentan terhadap komplikasi flu yang serius, seperti pneumonia, dan mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk pulih.
Kesehatan pernapasan yang terganggu meningkatkan kerentanan terhadap flu dalam beberapa cara seperti:
- Dalam melawan penyakit pernapasan seperti flu, garis pertahanan pertama tubuh adalah sistem pernapasan. Sistem pernapasan yang sehat ibarat perisai yang melindungi dan mampu melawan serta menghilangkan virus dan patogen lain dari udara yang kita hirup. Ketika sistem pernapasan melemah, perlindungan tubuh dari infeksi menjadi tidak optimal.
- Ketidakmampuan untuk menangkis infeksi diperburuk dengan terganggunya kesehatan pernapasan. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap pneumonia dan komplikasi flu lainnya.
- Tingkat keparahan infeksi flu mungkin diperburuk oleh kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya. Orang dengan asma, misalnya, mungkin mengalami gejala flu yang lebih parah dan masa pemulihan yang lebih lama.
Polusi juga dapat menyebarkan flu. Polusi udara menyebabkan tubuh mengeluarkan bahan kimia inflamasi sehingga membuat saluran pernapasan lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini dapat membantu virus flu menyusup ke dalam tubuh. Orang yang terpapar polusi udara tingkat tinggi lebih mungkin terkena penyakit pernapasan seperti flu. Saat sistem pernapasan terganggu, kemampuan untuk menyaring virus dan bahan kimia berbahaya lainnya dari udara yang kita hirup menjadi lemah.
Saluran pernapasan menjadi lebih rentan terhadap infeksi akibat peradangan akibat polusi udara. Hal ini dapat memudahkan virus flu masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan infeksi. Selain itu, polusi udara dapat merusak sistem kekebalan tubuh, sehingga menyulitkan tubuh melawan penyakit. Hal ini membuat orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terkena komplikasi serius akibat flu, seperti pneumonia.
Meskipun sebagian besar kasus flu sembuh dengan istirahat dan minum air yang cukup, beberapa orang berisiko mengalami komplikasi serius, yaitu anak-anak, lansia, ibu hamil, dan individu dengan kondisi medis tertentu. Paparan polusi udara yang berupa partikel halus dapat memicu komplikasi flu yang termasuk pneumonia sekunder, yang bisa berakibat fatal.
Polusi udara bisa berdampak serius terhadap kesehatan kita. Orang dewasa sehat yang terpapar polutan udara dalam waktu singkat atau dengan dosis rendah mungkin tidak akan mengalami masalah jangka panjang. Namun, beda halnya untuk orang dengan kondisi tertentu.
Paparan yang lebih lama atau dosis yang lebih tinggi dapat menyebabkan penyakit serius. Dalam beberapa kasus, bahkan dapat menyebabkan kematian. Anak-anak dan lansia lebih mungkin terkena dampak polusi udara daripada yang lain. Efeknya pada kesehatan bisa terasa bahkan pada tingkat polusi yang lebih rendah.
Karena polusi udara dapat mengancam kesehatan siapa pun, pantau terus Indeks Kualitas Udara (AQI) di wilayah kamu tinggal dan beraktivitas. Pada hari-hari ketika kualitas udara berwarna jingga, merah, ungu, atau merah marun:
- Kurangi waktu di luar ruangan hingga di bawah 30 menit saat AQI tinggi. Selain itu, kurangi intensitas aktivitas di luar ruangan. Kemungkinan terkena tingkat polusi udara yang tidak sehat meningkat makin lama kamuaktif di luar ruangan dan makin berat aktivitasnya.
- Kalau harus pergi ke area outdoor, pakai masker. Masker N95 atau KN95 yang dipasang dengan baik memiliki kemampuan filtrasi yang lebih baik dan mungkin bermanfaat selama hari-hari AQI tinggi.
- Jaga kesehatan udara di dalam ruangan dengan menutup jendela dan pintu. Nyalakan AC pada pengaturan resirkulasi, gunakan pembersih udara HEPA portabel atau, dalam keadaan parah (misalnya terpapar asap kebakaran hutan), buat ruangan bersih (tempat kamu melakukan upaya khusus untuk mengurangi jumlah asap api yang merembes ke rumah, dan di mana kamu dapat menghabiskan sebagian besar waktu selama peringatan asap).