Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menutupi air liur yang keluar dari mulut (freepik.com/cookie_studio)

Air liur memiliki banyak manfaat bagi tubuh, seperti mencegah mulut menjadi kering, membantu kita mengunyah, serta menelan makanan. Akan tetapi, air liur yang keluar dalam jumlah banyak dan terjadi cukup sering merupakan bagian dari gejala penyakit.

Dilansir Medical News Today, jumlah normal air liur yang diproduksi oleh manusia berada pada kisaran 0,75 hingga 1,5 liter per hari. Produksi tersebut cenderung lebih banyak saat sedang makan dan lebih sedikit ketika kita tidur.

Ada beberapa kondisi medis di mana salah satu gejala dan efek sampingnya adalah air liur keluar secara berlebihan dan tidak disadari atau juga disebut hipersalivasi dan siarlorrhea. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya di sini. 

1. Memiliki penyakit yang berkaitan dengan sistem saraf otak

ilustrasi anatomi otak manusia (pexels.com/MART PRODUCTION)

Penyakit seperti stroke, Parkinson, dan amyothropic lateral sclerosis (ALS) dapat menyebabkan orang yang mengidapnya mengalami hipersalivasi. Dokter Steven Bachrach yang merupakan co-director dari Cerebral Palsy program di duPont Hospital for Children di Wilmington, Amerika Serikat melalui wawancaranya dengan Brain&Life mengungkapkan kondisi medis yang mengenai otot dan saraf di area bulbar dapat meningkatkan jumlah air liur. Area bulbar adalah bagian yang mengontrol fungsi refleks agar kita tetap hidup.  

Kondisi medis seperti stroke, Parkinson, dan ALS mengakibatkan pasien tersebut kesulitan untuk menelan atau merasa sakit saat menelan. Karena tidak bisa menelan air liur sendiri, terjadi penumpukan air liur di dalam mulut dan kemudian meleleh di sudut bibir.

Dirangkum dari laman Brain&Life, ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipersalivasi pada pasien yang memiliki penyakit saraf, antara lain:

  • Terapi menelan (swallowing therapy);
  • Obat-obatan seperti anticholinergic dan amitriptyline;
  • Suntikan seperti botulinum toxin;
  • Operasi.

2. Apnea tidur obstruktif

Editorial Team

Tonton lebih seru di