ilustrasi tidur (unsplash.com/Kinga Cichewicz)
Apnea tidur obstruktif adalah gangguan pernapasan saat tidur yang mana terjadi jeda napas saat tidur. Selain mendengkur, bernapas dengan mulut juga merupakan gejala yang sering ditemukan pada orang yang mempunyai apnea tidur obstruktif. Saat orang tersebut bernapas dengan mulut, air liur mudah keluar dari mulut.
Apnea tidur obstruktif terjadi karena otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks sehingga saluran udara menyempit atau menutup. Kondisi ini yang menyebabkan terjadinya jeda napas.
Saat jeda napas terjadi, kadar oksigen di dalam darah menurun dan otak mengirim sinyal untuk membuka saluran udara kembali. Orang tersebut dapat tersedak atau mendengus saat situasi ini terjadi. Dilansir Mayo Clinic, penyebab apnea tidur obstruktif antara lain:
- Diabetes;
- Kelebihan berat badan;
- Hipertensi;
- Faktor usia;
- Penyempitan saluran udara di hidung;
- Merokok;
- Hidung tersumbat.
Untuk menghindari air liur keluar saat tidur, pastinya kita perlu mencegah kondisi apnea terjadi. Mengacu kepada sumber yang sama, ada beberapa cara yang dapat dilakukan:
- Mengubah pola hidup seperti berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan tidak minum obat antikecemasan atau pil tidur.
- Terapi yang menggunakan positive airway pressure. Di sini orang tersebut akan menggunakan alat bernama CPAP yang dipasangkan pada hidung saat tidur. Alat ini akan memberikan tekanan yang membuat saluran udara tidak menutup, sehingga apnea tidur dan mendengkur tidak terjadi.
- Terapi dengan alat yang dipasangkan pada mulut.
- Operasi.