ilustrasi kepanasan (freepik.com/eugeneshemyakin9)
Berdasarkan laporan dalam jurnal Critical Care, suhu tubuh yang terlalu tinggi (hipertermia) dapat menyebabkan gangguan fungsi saraf dan kognitif jangka pendek, tetapi dapat menyebabkan kerusakan berkepanjangan dan permanen apabila tidak diatasi dengan cepat.
Otak kecil sangat tidak toleran terhadap efek panas, padahal bagian ini termasuk dalam sistem yang menjaga status kesadaran seseorang. Apabila fungsi otak kecil terganggu, hal ini berdampak negatif terhadap kesadaran.
Selain itu, suhu tubuh terlalu rendah (hipotermia) juga dapat menurunkan kesadaran. Hipotermia terjadi ketika kehilangan panas tubuh melebihi produksi panas tubuh.
Saat kondisi hipotermia terjadi, tubuh memperlambat semua fungsi fisiologis, termasuk sistem pembuluh darah dan pernapasan, konduksi saraf, ketajaman mental, waktu reaksi saraf otot, dan laju metabolisme.
Regulasi suhu tubuh berhenti di bawah sekitar 30 derajat Celcius sehingga tubuh terpaksa harus bergantung pada sumber panas eksternal untuk mengembalikan suhu tubuh menjadi normal.