Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tangan mati rasa (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Sangat sedikit orang yang tahu tentang neuropati. Bahkan, 80 persen pasien neuropati tidak menyadari bahwa mereka hidup dengan kondisi tersebut dan tidak terdeteksi. Salah satu penyebab neuropati adalah diabetes.

Neuropati perifer bisa memengaruhi dan merusak banyak saraf. Kondisi ini disebut sebagai polineuropati. Diperkirakan, 808 juta orang di seluruh dunia akan mengalami polineuropati diabetik pada tahun 2050. Mengkhawatirkan, bukan?

P&G Health Asia Pacific Virtual Media Roundtable digelar pada Jumat sore (19/5/2023) dalam rangka memperingati Neuropathy Awareness Week 2023. Acara ini menghadirkan beberapa narasumber, dua di antaranya adalah Aalok Agrawal (Senior Vice President P&G Health untuk kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika) serta Dr. Rainer Freynhagen (Spesialis Anestesiologi, Perawatan Intensif, Manajemen Nyeri, Perawatan Paliatif, dan Manajemen Olahraga). Simak, yuk!

1. Mengenal neuropati lebih dekat

Neuropati adalah ketika kerusakan saraf menyebabkan nyeri, kelemahan, kesemutan, atau mati rasa di satu bagian tubuh atau lebih. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari penyakit, infeksi, cedera, obat-obatan, hingga penyalahgunaan alkohol jangka panjang.

Salah satu jenis neuropati adalah neuropati perifer, yang memengaruhi saraf di bagian luar tubuh seperti kaki, tungkai, tangan, dan lengan. Menurut Aalok, neuropati perifer dialami oleh 1 dari 10 orang dan 1 dari 2 pasien diabetes.

Jenis neuropati lain yang perlu dikenali adalah neuropati otonom (kerusakan pada saraf yang mengontrol fungsi otomatis tubuh seperti pencernaan, tekanan darah, dan kandung kemih) serta mononeuropati (hanya memengaruhi satu saraf, contohnya adalah carpal tunnel syndrome dan Bell's palsy).

2. Gejala yang sering dikeluhkan

Editorial Team

Tonton lebih seru di