acara DRiM 2024 (aaji.or.id)
Industri asuransi sebagai salah satu lembaga jasa keuangan, tentunya harus tetap perlu memiliki berbagai mitigasi dengan segala jenis kemungkinan yang dapat mengganggu pertumbuhan bisnis di tahun-tahun ke depan. Dari ancaman keamanan cyber hingga perubahan dalam perilaku pelanggan yang dipengaruhi oleh teknologi, asuransi kini dihadapkan pada tantangan baru yang memerlukan pendekatan yang inovatif dalam manajemen risiko.
“Melalui seminar DRiM yang diadakan tiap tahunnya, kami berupaya menghadirkan para ahli untuk berbagi strategi dan inovasi terbaru dalam industri ini. Dari penggunaan big data untuk analisis risiko hingga penerapan kecerdasan buatan, dan dari pengembangan aplikasi mobile untuk peningkatan pengalaman pelanggan hingga integrasi teknologi untuk meningkatkan keamanan dan transparansi, ada banyak hal menarik yang perlu kita bahas melalui kegiatan ini," jelas Budi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (IKNB), Ogi Prastomiyono dalam sambutannya menghimbau kepada perusahaan asuransi untuk memiliki data center pemegang polis yang terintegrasi.
“Sesuai dengan POJK No.70/POJK.05/2016 dan POJK No. 28/ POJK.05/2022, transformasi yang harus dilakukan harus mencakup berbagai aspek dari operasional, layanan, hingga pengalaman pelanggan. Kemudian dalam industri asuransi diharapkan adanya Insurtech, Insurance Hub, Agregator pada digitalisasi sistem perasuransian,” tegas Ogi