ilustrasi menahan nyeri (carolinadigestive.com)
Mengutip Verywell Health, abses anus biasanya pertama kali dikenali karena nyeri tumpul dan berdenyut di anus atau rektum, sering disertai nyeri tajam saat buang air besar.
Abses perianal adalah jenis abses yang paling umum dan umumnya dapat diidentifikasi secara visual karena terjadi di lapisan atas jaringan. Saat disentuh, benjolan biasanya akan terasa lunak, merah, dan hangat.
Sebaliknya, abses perirektal cenderung membentuk jaringan yang lebih dalam dan sering kali lebih terasa daripada terlihat. Dari kedua jenis tersebut, infeksi perirektal cenderung lebih serius.
Saat nanah mulai berkonsolidasi dan membentuk massa yang teraba, gejala lain dari abses anorektal muncul, termasuk:
- Demam
- Kelelahan
- Sembelit
- Cairan dan pendarahan rektal
- Merasa perlu ke kamar mandi padahal tidak
- Rasa sakit yang meningkat dan sering konstan, memburuk dengan gerakan atau saat duduk
Bila mengalami gejala-gejala ini, penting untuk menemui dokter dan menjalani pemeriksaan menyeluruh.
Bila tidak diobati, abses dapat menyebabkan perkembangan fistula ani, koneksi terowongan yang abnormal antara kulit di sekitar anus dan saluran dubur atau atau saluran anus tempat tinja dan nanah dapat mengalir. Ini mungkin memerlukan operasi intensif dan periode pemulihan yang lama.
Jika penderitanya mengalami demam tinggi (lebih dari 38 derajat Celcius), menggigil kedinginan, muntah terus-menerus, ketidakmampuan untuk buang air besar, atau nyeri dubur (dengan atau tanpa buang besar), segera cari pertolongan medis. Ini mungkin menandakan infeksi sistemik yang telah menyebar dari tempat abses ke dalam aliran darah.
Tanpa perawatan yang cepat dan tepat, infeksi sistemik semacam ini bisa menyebabkan sepsis, syok toksik, dan bahkan kematian.