ilustrasi gejala pneumonia (pixabay.com/Anastasia Gepp)
Abses paru dapat bersifat primer atau sekunder.
Abses paru primer berkembang dalam wilayah pneumonia atau penyakit paru lainnya, sedangkan abses paru sekunder terjadi ketika infeksi dari bagian tubuh lain menyebar ke paru-paru.
Abses bisa tunggal atau multipel. Beberapa abses cenderung terjadi dengan pneumonia atau karena sepsis.
Penyebab paling umum dari abses paru adalah aspirasi bakteri dari mulut.
Penyebab dan faktor risiko abses paru primer
Beberapa kondisi yang secara langsung memengaruhi paru-paru dapat menjadi predisposisi abses paru.
- Pneumonia: Tipe pneumonia apa pun, termasuk pneumonia aspirasi, dapat menyebabkan abses khususnya jika terlambat didiagnosis dan ditangani.
- Tumor: Kanker berkontribusi pada pembentukan abses paru pada sekitar 10 persen atau 15 persen orang. Obstruksi saluran udara akibat tumor sering menyebabkan pneumonia pasca-obstruktif, yang mengarah ke abses. Karsinoma sel skuamosa paru adalah bentuk paling umum dari kanker paru-paru yang menyebabkan abses paru-paru, tetapi kanker lain, seperti limfoma, juga dapat menyebabkannya.
- Penyakit paru-paru: Penyakit paru-paru seperti bronkiektasis, fibrosis kistik, kontusio paru atau memar paru, dan infark yang terinfeksi bisa menyebabkan abses paru.
- Defisiensi imun: Sindrom imunodefisiensi kongenital, serta yang didapat (seperti HIV/AIDS atau karena kemoterapi), dapat menyebabkan abses paru.
Penyebab abses paru sekunder
Abses paru sekunder dapat terjadi ketika infeksi dari area tubuh lain menyebar ke paru-paru. Ini dapat muncul melalui inhalasi (aspirasi), lewat aliran darah, atau dari luar tubuh (seperti trauma penetrasi).
Penyebab abses paru sekunder dapat meliputi:
- Aspirasi bahan infektif dari mulut dan saluran napas atas.
- Emboli septik: Infeksi dapat menyebar melalui aliran darah ke paru-paru dari area tromboflebitis, katup jantung yang terinfeksi (endokarditis infeksi), kateter sentral yang terinfeksi, atau penyalahgunaan obat intravena.
- Penetrasi: Infeksi dapat menembus ke paru-paru dari daerah terdekat seperti kerongkongan, infeksi mediastinum, atau abses di bawah diafragma (abses subphrenic).
Faktor risiko abses paru
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko abses paru termasuk:
- Penurunan tingkat kesadaran yang menyebabkan aspirasi: Alkohol dan penggunaan obat lain, stroke, anestesi umum, gangguan kejang, dan ventilasi mekanis.
- Penurunan kontrol otot: Kondisi neuromuskular yang menyebabkan disfagia (kesulitan menelan) atau ketidakmampuan untuk batuk.
- Masalah gigi: Kerusakan gigi, kebersihan gigi yang buruk, serta infeksi gigi dan periodontal (misalnya penyakit gusi).
- Kondisi saluran napas atas: Infeksi sinus dan operasi orofaringeal.
- Imunosupresi: Penggunaan kortikosteroid jangka panjang, obat imunosupresan, sepsis, usia lanjut, dan malnutrisi.
- Kondisi medis lain: Diabetes (terutama faktor risiko abses paru dengan Klebsiella), penyakit refluks gastroesofageal, obstruksi bronkus, infeksi sendi dan otot, dan sepsis.
Penyalahgunaan alkohol adalah faktor risiko paling umum untuk abses paru.