Dilansir The Conversation, para peneliti mencatat bahwa penelitian ini membantu ilmuwan dunia mengerti bukan hanya evolusi virus RNA, tetapi juga asal mula kehidupan di Bumi.
"Seperti yang telah ditunjukkan pandemik COVID-19, virus RNA menyebabkan penyakit mematikan. Namun, virus RNA juga memiliki peran vital di ekosistem karena mereka bisa menginfeksi banyak organisme, termasuk mikroba di lingkungan dan jaring-jaring makanan kimiawi," tulis para peneliti.
Mikroba adalah salah satu bagian penting dalam kehidupan di bumi. Para peneliti mencatat bahwa virus RNA yang berinteraksi atau memengaruhi mikroba memiliki tiga fungsi vital:
- Membunuh sel.
- Mengubah manajemen energi pada sel yang terinfeksi.
- Memindahkan gen dari satu inang ke inang lainnya.
Ilustrasi lautan (pexels.com/Kellie Churchman)
Keanekaragaman virus di lautan bisa menjelaskan peran mikroba dalam membantu laut beradaptasi pada perubahan iklim. Pasalnya, laut menyerap setengah karbon dioksida yang diproduksi umat manusia di atmosfer, dan para peneliti menemukan bahwa virus di laut memengaruhi penyimpanan karbon di lautan.
Meski banyak temuan virus RNA, para peneliti mengatakan bahwa jawaban yang masih belum ditemukan adalah organisme apa yang dipengaruhi. Dikarenakan kerumitan gen virus dan keterbatasan teknologi, penelitian ini masih terbatas pada pecahan genom virus RNA yang tak sempurna.
"Langkah selanjutnya adalah untuk mencari tahu jenis gen yang hilang dan perubahannya seiring waktu. Penemuan gen ini bisa memperdalam pemahaman mengenai cara kerja virus," pungkas para peneliti.