Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pemberian adalimumab (pexels.com/Karolina Grabowska)

Adalimumab adalah obat biologis injeksi. Terbuat dari protein dan kombinasi zat lain yang juga diproduksi oleh tubuh. Obat ini memiliki fungsi mengurangi rasa sakit dan pembengkakan atau peradangan. Adalimumab bekerja dengan memengaruhi sistem kekebalan tubuh. 

Humira adalah merek obat utama dari adalimumab. Namun, tersedia pula merek lainnya seperti Amgevita, Hyrimoz, Idacio, Imraldi, dan Yuflyma. Seluruhnya memiliki fungsi sama, yakni memblokir bagian tertentu pada sistem kekebalan tubuh guna mengurangi peradangan.

1. Manfaat

Adalimumab merupakan obat resep untuk banyak jenis penyakit. Utamanya, obat berperan mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat beberapa jenis radang sendi, termasuk di antaranya:

  • Artritis reumatoid.
  • Artritis psoriatik.
  • Ankylosing spondylitis.
  • Penyakit Crohn
  • Kolitis ulseratif.
  • Psoriasis plak.
  • Hidradenitis suppurativa.
  • Uveitis
  • Juvenile idiopathic arthritis.

Sejatinya, adalimumab termasuk obat biologis yang terbuat dan bekerja seperti zat dalam tubuh. Penggunaan obat ini membantu tubuh mengurangi pembengkakan, kerusakan pada radang sendi, juga bercak merah pada psoriasis.

Selain itu, adalimumab juga banyak digunakan untuk mengobati kondisi usus tertentu. Obat ini juga dapat digunakan untuk pengobatan uveitis, yakni peradangan pada bagian tengah mata.

2. Peringatan

ilustrasi obat adalimumab (wikidata.org)

Adalimumab bekerja dengan memblokir faktor nekrosis tumor atau TNF, yang mana merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Mendapatkan adalimumab dapat meningkatkan potensi penyakit serius yang mengakibatkan rawat inap dan lainnya. 

Adalimumab dapat menurunkan respons imun dari vaksin virus hidup. Guna mencegahnya, hindari melakukan vaksinasi bersamaan dengan pengobatan adalimumab, dan sebaiknya telah mendapatkan vaksin perlindungan sebelum pengobatan.

Dokter mungkin mempertimbangkan menghentikan obat apabila terjadi gangguan hematologi atau sistem darah (trombositopenia, pansitopenia, dan sebagainya). Penggunaan obat ini harus secara hati-hati pada pasien dengan riwayat kelainan hematologi signifikan.

Individu usia di atas 65 tahun memiliki potensi risiko lebih besar. Hindari penggunaan obat ini. Apabila diharuskan, dokter tentu mempertimbangkan takaran obat serta manfaatnya yang lebih besar daripada potensi risikonya.

Infeksi yang dapat terjadi akibat penggunaan adalimumab, baik bagi lansia maupun usia lainnya yakni:

  • Tuberkulosis aktif, termasuk reaktivasi TB laten (sering disertai penyakit diseminata atau ekstrapulmoner).
  • Infeksi jamur invasif seperti histoplasmosis (jamur pada paru-paru), kandidiasis (infeksi jamur), dan sebagainya.
  • Bakteri lain, misalnya: Legionella, Listeria), mikobakteri seperti TBC, dan virus seperti hepatitis B.

3. Dosis

Pemberian dosis adalimumab berbeda tergantung pada usia, kondisi tubuh pasien, jenis penyakit, dan faktor lainnya. Takaran obat di bawah merupakan informasi umum yang jamak terkait pemberian adalimumab. Informasi ini tidak menggantikan rekomendasi dan resep dari dokter.

Pemberian adalimumab akan dimulai dengan dosis pemuatan, yakni pemberian takaran yang lebih tinggi dari batas normal dan akan berkurang seiring waktu pengobatan. Tujuannya agar obat dapat bekerja dengan cepat dan memberikan efek pada tubuh.

Dilansir Healthline, berikut ini dosis umum adalimumab:

1. Dosis untuk kolitis ulseratif

Dewasa: Dimulai dengan dosis pertama sebanyak 160 miligram (mg). Dokter akan menentukan takaran tersebut untuk 1 hari minum atau membaginya menjadi 80 mg selama dua hari. Dua minggu setelah dosis pemuatan, pasien akan mendapatkan dosis 80 mg. Jarak dua minggu kemudian, barulah pasien secara rutin per minggu mendapatkan dosis sebanyak 40 mg.

Anak-anak usia 5 tahun ke atas

Pada anak-anak dengan berat 20 kilogram (kg) hingga kurang dari 40 kg:

  • Pada hari ke-1: 80 mg.
  • Pada hari ke-8: 40 mg.
  • Pada hari ke-15: 40 mg.
  • Mulai hari ke-29: 20 mg setiap minggu atau 40 mg setiap minggu.

Pada anak-anak dengan berat mulai 40 kg ke atas:

  • Pada hari ke-1: 160 mg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis yang diberikan pada 2 hari berturut-turut.
  • Pada hari ke-8: 80 mg.
  • Pada hari ke-15: 80 mg.
  • Mulai hari-29: 40 mg setiap minggu atau 80 mg setiap minggu.

2. Dosis untuk hidradenitis suppurativa

Dewasa: Dosis pemuatan diberikan sebanyak 160 mg. Ikuti ketentuan dokter apakah meminumnya sekali sehari atau terbagi menjadi 80 mg selama dua hari. Dua minggu berselang, pasien akan mendapatkan injeksi 80 mg. Lalu, melanjutkan pengobatan 15 hari kemudian sebanyak 40 atau 80 mg per minggu. 

Anak-anak usia 12 tahun ke atas:

Berat badan 30-60 kg: 80 mg untuk hari pertama, lanjut pada minggu ke-8 dengan dosis 40 mg per minggu.

Berat badan lebih dari 60 kg: 

  • Hari pertama: 160 mg, dokter mungkin meresepkannya berbeda dengan membagi 80 mg per hari selama dua hari. 
  • Hari ke 15: 80 mg. 
  • Mulai hari ke 29: 40 atau 80 mg per minggu. 

3. Dosis untuk artritis reumatoid

Dewasa: Dosis khas pengobatan artritis reumatoid adalah 40 mg per minggu. Dokter dapat meningkatkan takaran obat hingga 80 mg tergantung kondisi pasien. 

4. Dosis untuk psoriasis plak dan uveitis

Dewasa: Dosis awal sebanyak 80 mg. Jarak satu minggu kemudian 40 mg per minggu. 

Dosis untuk artritis psoriatik

Dewasa: Artritis psoriatik mendapatkan dosis tetap adalimumab 40 mg per minggu.

5. Dosis untuk penyakit Crohn

Dewasa: Dosis awal sebanyak 160 mg, bisa dilakukan sehari sekali atau membaginya menjadi dua 80 mg per dua hari. Ikuti instruksi dari dokter. Dua minggu kemudian, dosis tunggal 80 mg. Baru lanjut pengobatan pada hari ke-29 dengan aturan 40 mg per minggu. 

Anak-anak 6 tahun atau lebih:

Pada anak-anak dengan berat 17 kg hingga kurang dari 40 kg:

  • Hari ke-1: 80 mg.
  • Hari ke-15: 40 mg.
  • Mulai hari ke-29: 20 mg setiap minggu.

Pada anak-anak dengan berat 40 kg dan lebih:

  • Hari ke-1: 160 mg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi dua dosis yang diberikan dua hari berturut-turut.
  • Hari ke-15: 80 mg.
  • Mulai hari ke-29: 40 mg setiap minggu.

4. Efek samping

ilustrasi gagal jantung (pexels.com/Freestocks)

Efek samping adalimumab mungkin muncul setelah konsumsi obat pertama. Beberapa gejala yang termasuk wajar seperti infeksi saluran pernapasan yang serupa dengan flu biasa, sakit kepala, dan ruam. Gejala ini umumnya akan segera hilang dalam hitungan hari. 

Walaupun termasuk ringan, ada gejala ringan yang dapat menunjukkan reaksi efek samping serius. Apabila kamu mengalami atau mendapati indikasi seperti di bawah setelah mendapatkan pengobatan adalimumab, segera hubungi dokter.

Gejala efek samping serius seperti yang telah dirangkum dari Medical News Today antara lain:

  • Gagal jantung. Indikasi merasa sesak napas, kenaikan berat badan tiba-tiba, muncul bengkak pada pergelangan tangan atau kaki.
  • Sindrom serupa lupus yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Gejalanya dapat berupa nyeri dada, sesak napas, nyeri sendi, ruam di bagian lengan atau pipi yang semakin parah saat terpapar sinar matahari.
  • Gangguan saraf. Ditandai dengan munculnya pusing, mati rasa atau kesemutan, tubuh terasa lemah, masalah penglihatan, hingga kejang.
  • Anemia atau kekurangan darah. Perhatikan apabila muncul memar, mudah berdarah, demam yang berlarut-larut, tubuh yang pucat dan tidak biasa.
  • Kerusakan hati yang ditandai dengan kehilangan selera makan, sakit perut, muntah, dan penyakit kuning. 

Selain itu, disebutkan juga bahwa masih ada bentuk reaksi paling serius dari penggunaan adalimumab. Pertama, munculnya reaksi alergi (ruam, gatal, bengkak). Lalu, dalam penggunaan jangka panjang dapat meningkatkan potensi kanker limfoma akibat terhambatnya TNF. Ketiga, yakni infeksi pernapasan.

Jangan khawatir, penggunaan adalimumab berdasarkan rekomendasi dan dipantau oleh dokter akan mengurangi timbulnya efek samping yang merugikan. Dokter dan ahli medis akan menyarankan dosis sesuai kebutuhan demi mendapatkan lebih banyak manfaat obat.

Editorial Team