Para peneliti di Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) mengatakan kalau saat ini, pemberantasan SARS-CoV-2 dinilai sudah "mustahil". Ini karena penyebaran SARS-CoV-2 dalam populasi hewan juga terlihat.
"Infeksi di peternakan cerpelai telah diamati di seluruh dunia. Kehadiran virus yang telah tersebar luas dalam populasi hewan akan membuat pemberantasan virus bahkan lebih tidak memungkinkan," tulis peneliti SAGE.
Dikarenakan pemberantasan SARS-CoV-2 sudah tidak memungkinkan, maka mereka benar-benar yakin kalau varian baru akan terus bermunculan. Menurut para peneliti SAGE, akumulasi varian antigenik secara bertahap akan menyebabkan kegagalan vaksinasi saat ini.
ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 (imi.europa.eu/Image courtesy of the NIH CC 0)
Kemudian, para peneliti menuliskan kalau beberapa varian SARS-CoV-2 yang muncul selama beberapa bulan terakhir memang memiliki karakteristik untuk "menghindari vaksin".
"Selama beberapa bulan terakhir, beberapa varian telah muncul yang menunjukkan penurunan kekebalan yang didapat dari vaksin, meskipun tampaknya tidak ada [virus] yang lolos sepenuhnya," tulis para peneliti SAGE.
Varian-varian tersebut muncul sebelum vaksinasi tersebar luas juga. Jadi, para peneliti memperingatkan bahwa dengan vaksinasi yang menyebar luas, maka kemungkinan mutasi virus yang dapat menghindari kekebalan dari vaksin pun akan ikut meningkat juga.