ilustrasi penyintas kanker (pexels.com/Michelle Leman)
Diterangkan pada laman Verywell Health, sel kanker tumbuh dan membelah dengan sangat cepat melebihi sel tubuh yang sehat. Beberapa sel yang normal dan sehat juga ada yang mempunyai kemampuan untuk membelah dengan cepat. Contohnya sel folikel rambut, sel mukosa saluran pencernaan, sampai sel yang memproduksi sel darah di sumsum tulang.
Obat kemoterapi bekerja dengan cara membunuh atau memperlambat pertumbuhan dari sel yang sifatnya membelah dengan cepat, termasuk sel sehat yang telah disebutkan sebelumnya. Obat kemoterapi tidak bisa membedakan sel normal, sel yang sedang aktif membelah, dan sel kanker. Akibatnya, kemoterapi tidak hanya membunuh sel kanker saja, tapi juga membunuh atau memperlambat sel normal yang memang aktif membelah, contohnya folikel rambut.
Maka, sel folikel rambut ikut terkena efek dari pengobatan kemoterapi, sehingga mengakibatkan kerontokan rambut pada sebagian besar yang sedang menjalani kemoterapi, tapi tidak semuanya, seperti dilansir Medical News Today. Kerontokan rambut yang terjadi dapat bervariasi, tergantung dari berbagai faktor seperti jenis obat, lama pengobatan, dan lainnya.