Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang sakit kepala (pexels.com/Marcus Aurelius)

Hampir setiap orang pernah merasakan sakit kepala berdenyut di satu sisi kepala dalam hidupnya. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah migrain. Namun setelah ditelusuri, tak sedikit orang mengeluh migrain yang dialaminya memburuk seiring pertambahan usia.

Proses penuaan sebenarnya tidak meningkatkan risiko seseorang untuk terkena migrain. Gaya hiduplah yang menjadi faktor risiko dalam hal ini. Guna mengetahui alasan mengapa frekuensi dan intensitas migrain semakin meningkat seiring waktu, mari simak ulasan berikut ini.

1. Mengalami stres berkepanjangan

ilustrasi orang sakit kepala (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berdasarkan penjelasan laman Women's Health, stres memicu terjadinya migrain dan sakit kepala tegang atau tension-type headache. Sayangnya, mengatasi stres jadi semakin sulit seiring berjalannya waktu lantaran masalah yang dialami kian berat dan waktu istirahat menurun signifikan.

Stres berkepanjangan akibat kejadian yang traumatis seperti kehilangan orang tersayang atau hubungan asmara yang kandas juga memicu episode sakit kepala yang lebih intens pada beberapa orang. Terlebih, ini dapat diperburuk tanpa adanya manajemen stres yang tepat.

2. Melalui masa perimenopause

Editorial Team

Tonton lebih seru di