ilustrasi orang tidur (pexels.com/Karolina Grabowska)
Istirahat yang cukup sangat diperlukan agar tubuh lebih berenergi dan siap menjalani hari. Sayangnya seiring pertambahan usia, seseorang cenderung mengalami penurunan kualitas tidur. Mulai dari kesulitan terlelap, sering terbangun di sela tidur, dan terbangun lebih awal. Ini dijelaskan oleh National Library of Medicine.
Sebuah studi juga telah membuktikan bahwa kurang tidur memang bisa berpengaruh terhadap intensitas migrain. Jurnal Medicine yang terbit pada tahun 2019 memaparkan, orang-orang dengan kualitas tidur yang buruk cenderung mengalami migrain yang lebih sering dalam periode 1 bulan.
Penurunan fungsi tubuh seiring pertambahan usia memang tak dapat dihindarkan. Sebagai akibatnya, seseorang rentan mengalami gangguan kesehatan tertentu. Salah satunya migrain yang bahkan intensitasnya semakin meningkat.
Oleh sebab itu, pengaturan gaya hidup sangat dianjurkan dalam hal ini. Kita bisa memulai dengan meningkatkan kualitas tidur di malam hari, mengurangi konsumsi kopi secara bertahap, mengadaptasi pola makan sehat, aktif bergerak, dan mengelola stres dengan baik.