Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berhenti merokok (vecteezy.com/dao_kp20226443)
ilustrasi berhenti merokok (vecteezy.com/dao_kp20226443)

Intinya sih...

  • Rokok merusak kulit dengan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, menurunkan kadar kolagen dan elastin, serta mengurangi kelembapan kulit.
  • Merokok dapat menyebabkan kerutan di sekitar mulut melalui penggunaan otot tertentu dan kehilangan elastisitas kulit.
  • Berhenti merokok dapat memperbaiki kerusakan kulit dengan meningkatkan produksi kolagen, tetapi perawatan tambahan juga diperlukan.

Rokok dipenuhi dengan bahan kimia beracun yang dapat membuat organ menua sebelum waktunya. Karena alasan ini, masuk akal jika merokok juga dapat memengaruhi kulit.

Rokok membuat pembuluh darah mengalami penyempitan, mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi penting yang mencapai sel kulit. Perokok juga cenderung memiliki tingkat kolagen dan elastin yang lebih rendah, yang mana keduanya penting untuk kesehatan dan kekencangan kulit. Berkurangnya jumlah kolagen dan elastin sering memicu kerutan dini.

Kali ini, kamu akan diajak mengeksplorasi lebih dalam seputar bagaimana rokok menyebabkan keriput dan apakah berhenti merokok dapat mengatasi masalah ini.

1. Mengapa rokok menyebabkan keriput?

Racun yang kamu hirup saat merokok memengaruhi setiap organ tubuh, termasuk kulit. Menurut studi, merokok dapat menyebabkan serat kolagen dan elastin di kulit rusak.

Kolagen merupakan protein esensial yang memengaruhi kesehatan dan fungsi dermis. Saat kadar kolagen dan elastin berkurang, kulit akan menjadi lebih kendur, berkerut, dan kehilangan kekencangannya.

Rokok juga menurunkan kelembapan kulit, yang pada akhirnya menyebabkan kerutan lebih mudah berkembang atau lebih terlihat.

Secara umum, kerutan yang disebabkan oleh rokok muncul lebih awal dalam hidup daripada yang disebabkan oleh faktor lainnya. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa hubungan antara kerutan dan merokok tampaknya sangat jelas terlihat pada orang yang mengisap lebih dari 40 bungkus rokok per tahun.

2. Gerakan mengisap rokok memicu munculnya garis di sekitar bibir

ilustrasi perokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Merokok menyebabkan munculnya kerutan di sekitar mulut melalui dua cara.

Pertama, saat merokok, kamu menggunakan otot tertentu di sekitar bibir yang menyebabkan munculnya kerutan dinamis yang tidak dimiliki oleh bukan perokok. Kedua, rokok menyebabkan kulit kehilangan elastisitas. Semua faktor ini dapat menyebabkan garis-garis segera muncul di sekitar bibir.

3. Apakah berhenti merokok dapat menghilangkan kerutan

Efek merokok pada kulit memang tidak mengancam jiwa, tetapi ini jelas tidak menyenangkan dan kamu pasti ingin menghindarinya. Cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan tidak pernah mulai merokok. Namun, kabar baiknya, segera berhenti merokok dapat menghentikan efek buruk rokok.

Rokok memang menghambat produksi kolagen, tetapi ada kemungkinan bahwa efek ini hanya bersifat sementara. Sebuah studi kecil tahun 2019 menemukan bahwa 19 mantan perokok mengalami peningkatan kadar kolagen secara signifikan 4–8 minggu setelah berhenti merokok. Setelah 12 minggu, produksi kolagen hampir setara seperti sebelum merokok.

Studi kecil lainnya mengungkapkan bahwa bintik-bintik penuaan dan hiperpigmentasi berbalik dalam waktu satu bulan setelah berhenti merokok.

Kendati belum ada bukti pasti bahwa berhenti merokok akan memulihkan kerusakan kulit, tetapi setidaknya beberapa aspek kesehatan kulit dapat pulih. Bahkan, kendati berhenti merokok tidak sepenuhnya menghilangkan kerutan akibat rokok, peningkatan kolagen dapat membuat kerutan menjadi lebih samar.

4. Perawatan kulit untuk mengurangi efek rokok

ilustrasi merawat kulit (pexels.com/Antoni Shkraba)

Berhenti merokok memberikan efek positif pada kesehatan kulit. Namun, kamu disarankan untuk mengambil langkah-langkah tambahan berikut untuk memperbaiki kondisi kulit secara lebih lanjut:

  • Mengonsumsi pola makan seimbang: Makanan kaya akan vitamin dan mineral dapat membantu memulihkan, menguatkan, dan melindungi kulit. Minum banyak air dan meminimalkan konsumsi alkohol dan kafein juga bisa membantu kulit mempertahankan kelembapan dan tetap sehat.
  • Cukup olahraga: Menjalani olahraga intensitas sedang secara teratur meningkatkan aliran darah dan produksi antioksidan alami dalam tubuh, yang membantu melindungi semua sel, termasuk sel kulit.
  • Tidur nyenyak dan cukup: Saat kamu tidur, sel-sel kulit memperbaiki dirinya sendiri dan produksi kolagen mengalami peningkatan.
  • Mengoleskan tabir surya: Mengoleskan tabir surya dapat melindungi kulit dari kerutan dan penuaan akibat paparan cahaya.
  • Berinvestasi pada produk perawatan kulit: Menggunakan produk pembersih, pelembap, dan eksfoliasi dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Termasuk, mengurangi kerutan dan mencerahkan kulit.
  • Pertimbangkan perawatan di klinik: Perawatan seperti microneedling dan laser resurfacing dapat membantu memperbaiki tekstur kulit dan mengurangi kerutan.

5. Cara berhenti merokok

Berhenti merokok jauh lebih mudah dikelola jika kamu memiliki sumber daya dan dukungan. Berikut beberapa langkah yang dapat kamu pertimbangkan:

  • Terapi penggantian nikotin: Patch nikotin, pelega tenggorokan, inhaler, dan semprotan hidung yang dijual bebas dapat mengurangi keinginan dan gejala putus rokok.
  • Grup dukungan dan konseling: Bergabung dengan orang yang dalam proses atau sudah berhenti merokok dapat membantumu mendapatkan motivasi dan membangun rasa kebersamaan untuk melanjutkan proses berhenti merokok.

Merokok dikaitkan dengan berkurangnya produksi kolagen, kerusakan elastin, dan munculnya kerutan kulit dini. Kabar baiknya, berhenti merokok dapat menghentikan atau bahkan membalikkan beberapa kerusakan kulit ini. Buat kamu yang masih merokok, berhentilah. Bukan cuma kulit kamu yang akan berterima kasih, tetapi juga kondisi kesehatan kamu secara keseluruhan.

Referensi

Yazdanparast, Taraneh, Hournaz Hassanzadeh, dkk. “Cigarettes Smoking and Skin: A Comparison Study of the Biophysical Properties of Skin in Smokers and Non-Smokers.” PubMed Central (PMC), February 1, 2019.
Lipa, Katarzyna, Natalia Zając, dkk. “Does smoking affect your skin?” Postępy Dermatologii I Alergologii 38, no. 3 (January 1, 2021): 371–76.
WebMD. Diakses pada Juli 2024. Slideshow: Surprising Ways Smoking Affects Your Looks and Life.
Tobacco-Free Life. Diakses pada Juli 2024. Smoking’s Effect on the Skin: How Smoking Ages You.
Iida, Mami, Yuko Kito, Kumiko Tanabe, Osamu Kozawa, and Hiroki Iida. “Smoking cessation affects human platelet activation induced by collagen.” Tobacco Induced Diseases 17, no. 1 (October 12, 2019). 
Healthline. Diakses pada Juli 2024. The Connection Between Smoking and Wrinkles, Explained.

Editorial Team