Alergi susu sapi pada anak menjadi perhatian serius karena sering kali gejalanya mirip dengan gangguan umum lainnya, seperti masalah pencernaan atau ruam kulit, sehingga kerap terabaikan. Akibatnya, banyak anak dengan alergi susu sapi mengalami keterlambatan diagnosis dan tidak mendapatkan penanganan nutrisi yang sesuai.
Secara global, sekitar 2–3 persen anak mengalami alergi susu sapi pada tahun pertama kehidupannya, sementara di Indonesia angkanya bahkan lebih tinggi, mencapai 2–7,5 persen menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Kondisi ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak karena berisiko menyebabkan kekurangan gizi.
Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini dan penanganan alergi susu sapi, Danone Indonesia menggelar kegiatan edukasi "Bicara Gizi" dalam rangka memperingati World Allergy Awareness Day pada 16 Oktober lalu.