Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bayi dengan empeng (pexels.com/Antoni Shkraba)

Empeng, terkadang memang bisa menjadi senjata ampuh untuk mengatasi bayi yang rewel, terlebih ketika mereka mau tidur. Sehingga tak jarang, bayi terlelap dalam tidurnya dengan empeng yang masih menempel di mulut.

Namun, aman gak sih bayi tertidur dengan empeng? Ini kerap kali juga menjadi kekhawatiran orangtua. Pasalnya, beberapa pengaturan tidur yang salah pada bayi bisa menyebabkan kondisi yang fatal, seperti sindrom kematian mendadak atau dikenal dengan sudden infant death syndrome (SIDS).

Lantas, seperti apa penjelasan para ahli terkait bayi tidur dengan empeng? Simak uraiannya berikut.

1. Amankah bayi tidur dengan empeng?

ilustrasi empeng bayi (pexels.com/RDNE Stock project)

Menurut bukti penelitian yang dimuat dalam jurnal Pediatrics tahun 2016, penggunaan empeng saat bayi tidur ternyata dapat menurunkan risiko SIDS sebesar 90 persen. Artinya, empeng aman digunakan bayi saat tidur.

Secara teori, alasannya memang belum bisa dijelaskan secara gamblang. Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa penggunaan empeng saat tidur dapat membantu saluran udara tetap terbuka.

Selain itu, penggunaannya juga mampu mendorong sistem saraf otonom bayi (sistem saraf yang mengatur pernapasan dan detak jantung) tetap aktif dan berfungsi dengan baik sehingga mampu melindunginya dari kemungkinan SIDS. Menariknya, efek perlindungan ini juga masih bisa didapatkan ketika empeng terjatuh atau terlepas dari mulut bayi setelah mereka tertidur. 

Lalu, bagaimana jika empeng terlepas, apakah perlu dimasukkan kembali? Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) yang diperbarui tahun 2022, jika empeng terlepas dari mulut bayi yang sudah tertidur, biarkan saja alias tak perlu memasangkannya kembali. Karena ini dapat membangunkan dan mengganggu tidur mereka.

2. Tips keamanan penggunaan empeng untuk bayi tertidur

Editorial Team

Tonton lebih seru di