IDI Berkomitmen Siap Dukung Pemulihan Kesehatan Dunia
Indonesia punya andil dalam pemulihan pasca-COVID-19!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemik COVID-19 mengajarkan dunia untuk siaga dan cepat tanggap menghadapi darurat kesehatan. Hal inilah yang menjadi tema World Health Assembly (WHA) ke-75 yang diadakan Badan Kesehatan Dunia (WHO) di Palais de Nations, Jenewa, Swiss, pada 22 sampai 28 Mei 2022. Tema pertemuan tahun ini adalah,
"Health for Peace, Peace for Health (Kesehatan untuk Perdamaian, Perdamaian untuk Kesehatan)"
Dalam pertemuan tatap muka pertama sejak pandemik COVID-19 ini, Indonesia mengutus Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu, Ketua Umum PB IDI, dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT., dan delegasi Kementerian Kesehatan lainnya.
Baca Juga: PDSI Muncul, Ketua PB IDI: Organisasi Kedokteran Harus Tunggal
1. IDI: fokus WHO sejalan dengan kami
Dalam kesempatan tersebut, Adib menyampaikan dukungan terhadap WHO dan Kemenkes RI untuk menerapkan strategi pemulihan layanan dan sistem kesehatan, baik domestik maupun global.
"Sebagai satu-satunya organisasi profesi kedokteran yang diakui oleh hukum Undang-Undang, IDI selalu siap menjadi mitra strategis pemerintah RI dan dunia dalam kemajuan layanan Kesehatan di Indonesia serta membantu kerja sama dalam menciptakan dunia yang lebih sehat," ujar Adib.
Pembahasan yang juga ikut dikupas dalam pertemuan ini adalah penguatan sumber daya manusia kesehatan dengan berbagai pelatihan, peningkatan pelayanan primer kesehatan demi mewujudkan Universal Health Coverage, dan kerja sama internasional antara dokter Tanah Air untuk pertukaran ilmu dan teknologi.
Mendukung fokus WHO, Adib menekankan bahwa perlu pendekatan tepat dalam menyampaikan pemahaman mengenai upaya promotif dan preventif melalui dokter anggota IDI. Kemudian, IDI juga akan memanfaatkan teknologi kesehatan untuk memudahkan edukasi mengenai upaya-upaya tersebut kepada masyarakat.
"Semua prioritas dan fokus WHO mendatang sejalan dengan arah dan strategi program PB IDI kedepan,” Adib menambahkan.
Baca Juga: Dampak COVID-19, Kemenkes Ciptakan Sistem Kesehatan Masa Depan