Disinformasi 3 Tahap Penyakit COVID-19 Viral di ASEAN, Ini Faktanya
Bukan hanya itu, pengobatannya pun hoaks!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari bawang putih hingga nubuat ratusan tahun sebelumnya, dunia nyata digemparkan oleh berbagai hoaks dan disinformasi mengenai penyakit virus corona baru (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2).
Kali ini, sebuah hoaks beredar di media sosial Facebook bahwa serangan COVID-19 pada manusia terbagi menjadi tiga tahap. Sang oknum juga menyertakan "obat ajaib" untuk menghilangkan penyakit tersebut.
Untuk "Cek Fakta" bersama IDN Times kali ini, saatnya kita menguji kebenaran "tiga tahapan COVID-19 dan obatnya! Yuk, simak baik-baik.
Baca Juga: Disinformasi Puisi Tahun 1919 tentang Pandemik COVID-19, Ini Faktanya
1. COVID-19 terbagi menjadi tiga tahapan?! Apa saja?
Meskipun sudah dihapus, jejak internet akan terus ada. Hoaks tersebut dibagikan pada 14 April 2020 oleh sebuah akun Facebook dari Filipina bernama "Patama Ni Madam." Sejak kemunculannya, hoaks tersebut sudah dibagikan lebih dari 600 kali dan disinyalir ada potensi ditranslasi ke bahasa-bahasa lain.
Tertulis dalam bahasa Tagalog campur Inggris, status yang bersifat hoaks tersebut mengatakan bahwa setelah 14 hari masa inkubasi COVID-19, akan muncul tiga tahapan yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2, yaitu:
- Batuk,
- Flu, demam tinggi, tenggorokan kering yang disertai batuk kering, dan suara serak, serta
- Pneumonia.
Hoaks tersebut mengatakan beberapa hari pada tahap ke-2, keadaan pasien akan mendingan. Hore, tetapi, tunggu dulu! Hal tersebut ternyata adalah "calm before the storm". Kenapa? Karena tahap ke-3 adalah yang berbahaya, yaitu pneumonia!
Baca Juga: Terapi Plasma Konvalesen di Indonesia, Harapan Besar Melawan COVID-19