TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Telinga Berdarah: Penyebab, Gejala, Perawatan

Perhatikan gejala lain yang menyertai telinga berdarah

ilustrasi telinga berdarah (pexels.com/RODNAE Productions)

Intinya Sih...

  • Dalam kebanyakan kasus, telinga berdarah bisa sembuh tanpa komplikasi yang bertahan lama selama kamu menerima perawatan dengan cepat.
  • Dalam kasus infeksi atau cedera parah, kamu mungkin mengalami gangguan pendengaran dan masalah keseimbangan.

Pendarahan telinga adalah drainase telinga yang mengandung darah. Cairan yang keluar mungkin juga mengandung nanah, kotoran telinga, dan cairan lainnya.

Salah satu penyebab umum telinga berdarah adalah gendang telinga pecah atau berlubang, meskipun bisa juga disebabkan oleh hal lain.

Tergantung penyebabnya, telinga berdarah juga bisa disertai gejala lain seperti kehilangan pendengaran, pusing, atau demam.

Kalau kamu mengalami pendarahan telinga, penting untuk segera mencari perhatian medis, apalagi jika terjadi setelah jatuh atau mengalami benturan di kepala.

1. Gejala lain yang dapat menyertai

Mengutip dari Buoy Health, tergantung penyebabnya, berikut ini beberapa gejala yang mungkin menyertai telinga berdarah:

  • Rasa sakit.
  • Demam.
  • Gangguan pendengaran.
  • Telinga berdenging.
  • Sensasi berputar.
  • Nanah mengalir dari telinga.
  • Kulit bersisik.
  • Benjolan putih mengilap.
  • Tanda merah melingkar atau seperti laba-laba.

2. Penyebab

ilustasi gendang telinga pecah (freepik.com/8photo)

Telinga bisa berdarah karena beberapa kondisi. Seperti dipaparkan dalam laman Cleveland Clinic, ini beberapa di antaranya:

  • Cedera atau luka ringan: Jika kamu menggaruk saluran telinga dengan kuku atau menggunakan korek kuping dengan kuat (atau memasukkannya terlalu dalam), telinga bisa berdarah.
  • Gendang telinga pecah: Gendang telinga adalah membran yang melindungi telinga tengah dari bakteri. Ketika selaput ini robek, pendarahan bisa terjadi. Suara keras, infeksi telinga parah, dan trauma dapat menyebabkan gendang telinga pecah atau berlubang. Gendang telinga juga bisa pecah akibat perubahan tekanan udara secara tiba-tiba (barotrauma) saat di pesawat atau scuba diving.
  • Trauma: Kecelakaan atau pukulan di kepala dapat menyebabkan pendarahan internal dan trauma telinga. Jika mengalami cedera yang berpotensi fatal ini, kamu harus segera mendapatkan bantuan medis.
  • Infeksi telinga yang parah: Infeksi telinga tengah dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan pendengaran sementara, dan keluarnya cairan dari telinga. Pendarahan adalah gejala infeksi telinga yang umum. Gendang telinga dapat pecah akibat infeksi telinga karena infeksi dapat menyebabkan cairan atau nanah menumpuk di telinga.
  • Benda asing di telinga: Anak-anak yang memasukkan benda kecil ke dalam telinganya dapat mengalami rasa sakit dan pendarahan.
  • Kanker telinga: Meskipun sangat jarang, kanker telinga dapat menyebabkan pendarahan, mati rasa, dan gangguan pendengaran.

Baca Juga: 7 Penyebab Keluarnya Cairan dari Telinga, Berbahayakah?

3. Diagnosis

Pertama-tama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa telinga, leher, kepala, dan tenggorokan.

Dokter juga akan menanyakan riwayat medis lengkap dan perincian tentang kapan pendarahan dimulai dan apa yang menyebabkannya.

Kalau kamu baru saja jatuh atau mengalami kecelakaan, dokter mungkin yakin bahwa pendarahan adalah akibat dari cedera. Dokter mungkin memesan tes pencitraan atau tes laboratorium untuk mengonfirmasi diagnosis atau memeriksa jika ada kerusakan lainnya.

Dalam kasus yang parah, ini dianggap darurat. Dokter mungkin merujuk kamu ke rumah sakit atau fasilitas perawatan darurat untuk tes lebih lanjut, di mana dokter dapat memantau kondisi dengan cermat untuk perubahan kesadaran.

Apabila penyebab pendarahan tidak jelas, dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik yang menyeluruh.

Dokter dapat menggunakan otoskop untuk melihat bagian dalam telinga dan mencari kemungkinan kerusakan, serpihan, atau penyebab lainnya.

Apabila hasilnya masih tidak jelas, tes pencitraan seperti sinar-X atau CT scan mungkin bisa membantu. Tes laboratorium juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi infeksi.

4. Perawatan

ilustrasi memeriksa telinga (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Setelah penyebab telinga berdarah diidentifikasi, dokter dapat memberikan perawatan. Penanganannya akan berfokus pada penyebab yang mendasarinya. Saat penyebabnya diobati, maka pendarahan akan berhenti.

Dilansir Healthline, perawatan ini meliputi:

  • Antibiotik: Untuk mengobati dan membersihkan beberapa infeksi. Namun, tidak semua infeksi telinga merespons antibiotik. Infeksi virus tidak akan merespons antibiotik.
  • Pemantauan: Banyak penyebab pendarahan telinga akan hilang sendiri seiring waktu. Ini adalah perawatan yang paling umum untuk kedua gendang telinga yang pecah dan gegar otak atau jenis lain dari trauma kepala yang dapat diamati. Dokter akan meminta kamu untuk melaporkan setiap perubahan. Perawatan tambahan mungkin diperlukan.
  • Obat pereda nyeri: Obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat meredakan ketidaknyamanan dan sensasi nyeri akibat infeksi telinga, kerusakan, atau masalah tekanan.
  • Kompres hangat: Basahi waslap dengan air panas atau hangat. Letakkan kain di atas telinga yang sakit. Panas akan dengan lembut mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Lindungi telinga: Hingga dinyatakan pulih oleh dokter, gunakan penutup atau sumbat telinga untuk mencegah air dan kotoran masuk ke dalam telinga.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya