TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Alternatif Botox untuk Menghaluskan Kerutan, Efektif!

Konsultasikan dengan dokter sebelum menentukan pilihan

ilustrasi perawatan untuk menghilangkan kerutan wajah (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya Sih...

  • Botox adalah prosedur antipenuaan yang paling laris di pasaran, memberikan hasil instan dengan efek samping minimal.
  • Alternatif Botox seperti Xeomin, Daxxify, microcurrent, microneedling, filler, terapi laser, dan Ultherapy juga dapat menunda tanda-tanda penuaan.
  • Beberapa orang memilih untuk menghindari Botox karena sejumlah alasan, seperti biaya, takut jarum suntik, kehamilan, risiko kegagalan, dan efek samping.

Botox adalah prosedur antipenuaan yang paling laris di pasaran. Botox dilakukan dengan cara menyuntikkan toksin botulinum tipe A ke otot untuk mencegah otot berkontraksi untuk sementara waktu. Hasilnya, kerutan menjadi lebih samar sehingga wajah tampak lebih muda.

Botox banyak disukai karena memberikan hasil yang instan dengan efek samping minimal. Meskipun begitu, beberapa orang memilih untuk menghindari karena sejumlah alasan, seperti biaya, takut jarum suntik, kehamilan, risiko kegagalan, dan efek samping.

Untungnya, ada beberapa alternatif Botox yang dapat menunda tanda-tanda penuaan. Berikut ini akan dibahas apa saja alternatif Botox untuk menghaluskan kerutan. Mungkin salah satunya cocok buat kamu!

1. Xeomin

Dijelaskan dalam laman Verywell Health, xeomin adalah obat resep yang digunakan untuk mengatasi garis kerutan di antara alis dan mata berkedut. Selain itu, xeomin juga dapat digunakan untuk mengurangi munculnya keriput, kerutan di dahi, dan garis kerutan.

Hasilnya setara dengan Botox, dengan hasil yang terlihat dalam waktu sekitar satu minggu setelah penyuntikan. Hasil dari xeomin akan bertahan selama beberapa bulan.

Kelebihan dari xeomin adalah berkurangnya risiko pengembangan antibodi terhadap racun, yang berarti lebih kecil kemungkinannya untuk melihat xeomin berhenti bekerja dibandingkan dengan Botox.

2. Daxxify

ilustrasi prosedur daxxify (pexels.com/Gustavo Fring)

Daxxify disetujui oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) untuk mengobati garis glabellar dan distonia serviks pada orang dewasa. Sebagai neuromodulator, cara kerja daxxify mirip dengan Botox, tetapi ada perbedaan pada tingkat sel.

Botox dan Daxxify sama-sama mengandung toksin botulinum tipe A sebagai bahan inti. Bedanya, Botox menggunakan protein untuk stabilisasi, sedangkan Daxxify menggunakan peptida.

Peptida dalam Daxxify membuatnya menjadi lebih efektif, dengan hasil yang bertahan rata-rata dalam 6 bulan. Sementara itu, hasil Botox biasanya bertahan selama 3–4 bulan.

3. Microcurrent

Perawatan microcurrent melibatkan rangsangan listrik ringan yang menembus lapisan terdalam kulit. Dijelaskan dalam laman Byrdie, prosedur ini dipercaya mampu merangsang produksi kolagen dan elastin guna mengencangkan kulit secara keseluruhan. 

Selain itu, microcurrent diyakini mampu meningkatan tonus otot, kekencangan, dan aktivitas seluler, yang membuat pori-pori lebih kencang, garis-garis halus dan kerutan berkurang, serta bengkak berkurang.

Kelebihan dari prosedur microcurrent adalah dapat langsung memberikan efek pengangkatan. Hanya saja, prosedur ini harus diulangi sebanyak tiga kali seminggu selama enam bulan. 

Baca Juga: Akibat Suntik Botox yang Gagal, Bisa Nyeri Hingga Kesulitan Bicara!

4. Microneedling

ilustrasi microneedling (freepik.com/ freepik)

Microneedling adalah prosedur kecantikan yang dilakukan dengan menusuk kulit menggunakan jarum yang sangat halus. Tujuannya adalah merangsang produksi kolagen.

Penelitian melaporkan bahwa microneedling terbukti mengurangi kerutan dengan meningkatkan produksi kolagen (Dermatology Online Journal, 2016).

Efek tersebut akan lebih baik lagi jika dikombinasikan dengan skincare yang mengandung retinoid dan vitamin C secara bersamaan.

Ada banyak jenis perangkat untuk micro-needling, dan dermapen adalah yang paling populer. 

5. Filler

Prosedur filler dilakukan dengan menyuntikkan sedikit bahan di bawah kulit agar tampak lebih penuh.

Filler sebenarnya tidak dianggap sebagai pengganti Botox karena cara kerjanya berbeda. Hasil antara Botox dan filler juga berbeda. Jadi, kamu harus menjelaskan pada dokter kecantikan tentang keinginanmu sehingga dokter dapat memutuskan apakah filler merupakan pilihan yang tepat untukmu.

Setelah disuntikkan, tubuh akan menyerap kolagen. Bahan ini akan tetap berada di tempatnya dan membuat kulit tampak kenyal atau tampak lebih halus. Hasilnya bisa bertahan hingga lima tahun.

6. Laser fraksional

ilustrasi laser (freepik.com/ senivpetro)

Terapi laser bisa menjadi pilihan non bedah paling efektif untuk mendapatkan kulit tampak lebih muda secara keseluruhan. Menurut studi, laser fraksional juga dapat memperbaiki warna dan tekstur kulit (JAMA Facial Plastic Surgery, 2015).

Perlu diketahui bahwa setelah melakukan prosedur laser fraksional, kulit akan memerah seperti terbakar sinar matahari. Efek ini berlangsung selama kurang lebih seminggu setelahnya.

Selanjutnya, hasilnya akan mulai tampak, seperti flek hitam memudar, pori-pori mengecil, dan tekstur kulit menjadi lebih baik.

7. Ultherapy

Ultherapy, yang berarti "ultrasound therapy" atau disebut juga Ulthera, bertujuan untuk mendapatkan kulit yang lebih kencang dan "terangkat".

Ultherapy dapat digunakan untuk mengurangi kulit kendur pada kelopak mata, mengencangkan garis rahang dan leher, serta mengangkat alis. 

Teknologi USG digunakan untuk melihat lapisan kulit yang akan dirawat sehingga hanya jaringan target yang akan dirawat.

Sebelum prosedur dimulai, kamu akan diberi obat penenang ringan agar lebih nyaman selama prosesnya. Setelah prosedur selesai, kamu bisa langsung beraktivitas seperti biasa.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya