TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kaki Pengkor: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi

Kaki pengkor, clubfoot, atau congenital talipes equinovarus (CTEV). (nhs.uk)

Intinya Sih...

  • Kaki pengkor menggambarkan kelainan kaki yang biasanya muncul saat lahir, membuat kaki bayi terpelintir keluar dari bentuk atau posisi normalnya.
  • Kaki pengkor merupakan cacat lahir yang cukup umum dan bisa ringan atau parah.
  • Gejala kaki pengkor berupa kaki yang berputar ke dalam atau ke samping atau kaki yang menekuk ke bawah di pergelangan kaki.

Kaki pengkor menggambarkan kelainan kaki yang biasanya muncul saat lahir, yang mana kaki bayi terpelintir keluar dari bentuk atau posisi normalnya.

Pada kondisi ini, jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang lebih pendek dari biasanya. Kaki pengkor juga dikenal sebagai clubfoot atau congenital talipes equinovarus (CTEV).

Kaki pengkor merupakan cacat lahir yang cukup umum dan bisa ringan atau parah. Sekitar 50 persen anak-anak dengan kaki pengkor memiliki kondisi ini di kedua kaki.

Kondisi ini akan membuat anak kesulitan berjalan secara normal, sehingga dokter biasanya menyarankan untuk segera mengobatinya setelah lahir.

Kaki pengkor biasanya dapat diobati secara total tanpa operasi, meskipun kadang anak memerlukannya di kemudian hari.

1. Gejala

Pada kaki pengkor, terjadi kekakuan otot dan tendon bagian dalam kaki sehingga tendon menjadi pendek dan menarik kaki ke arah dalam.

Gejala kaki pengkor dapat bervariasi, tetapi biasanya meliputi:

  • Kaki yang berputar ke dalam atau ke samping.
  • Kaki yang menekuk ke bawah di pergelangan kaki.
  • Kaki yang terlihat lebih pendek dari kaki yang normal.

2. Penyebab

Penyebab kaki pengkor tidak diketahui dengan jelas, tetapi mungkin genetika dan lingkungan memegang peran.

Faktor risiko kaki pengkor meliputi:

  • Anak laki-laki sekitar dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan kaki pengkor daripada anak perempuan.
  • Riwayat keluarga. Jika salah satu dari orang tua atau anak-anak yang lain memiliki kaki pengkor, kemungkinan besar bayi yang lain juga akan mengalaminya.
  • Kondisi bawaan. Pada beberapa kasus, kaki pengkor dikaitkan dengan kelainan kerangka bawaan lainnya, seperti spina bifida.
  • Lingkungan. Merokok selama kehamilan dapat secara signifikan meningkatkan risiko melahirkan anak dengan kaki pengkor.
  • Kurangnya cairan ketuban yang mengelilingi bayi dalam kandungan dapat meningkatkan risiko kaki pengkor.
ilustrasi kaki pengkor (babycentre.co.uk)

Baca Juga: Jenis Skrining Pendengaran Bayi Baru Lahir

3. Diagnosis

Kaki pengkor biasanya didiagnosis setelah bayi lahir, meskipun kadang terlihat pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) rutin yang dilakukan antara 18 dan 21 minggu. Saat kaki pengkor didiagnosis selama kehamilan, artinya kamu bisa langsung berdiskusi dengan dokter dan mencari tahu apa yang diharapkan setelah bayi lahir.

Beberapa bayi lahir dengan kaki normal, tetapi posisinya tidak biasa karena terjepit di dalam rahim. Pada kondisi ini, kaki biasanya kembali normal dengan sendirinya dalam 3 bulan, tetapi beberapa bayi memerlukan fisioterapi.

4. Pengobatan

Perawatan kaki pengkor biasanya dimulai 1 hingga 2 minggu setelah bayi lahir. Perawatan utamanya disebut metode Ponseti, yang melibatkan manipulasi lembut dan peregangan kaki bayi ke posisi yang lebih baik. Kemudian, kaki dipasang dengan gips. Prosedur ini diulang setiap minggu selama sekitar 5 sampai 8 minggu.

Setelah gips terakhir lepas, terkadang bayi masih memerlukan operasi kecil untuk mengendurkan tendon Achilles di bagian belakang pergelangan kaki. Operasi dilakukan dengan anestesi lokal dan bertujuan untuk membantu membuat kaki ke posisi yang lebih alami.

ilustrasi anak kesulitan berjalan normal karena memiliki kaki pengkor (pexels.com/Trần Long)

5. Komplikasi

Kaki pengkor biasanya tidak menimbulkan masalah sampai anak mulai berdiri dan berjalan. Jika kaki pengkor dirawat, kemungkinan besar anak akan mampu berjalan dengan normal.

Terkadang, anak yang tumbuh dengan kaki pengkor mungkin mengalami beberapa masalah, seperti:

  • Pergerakan kaki yang terkena mungkin sedikit kurang fleksibel.
  • Kaki yang terkena mungkin memiliki ukuran yang sedikit lebih pendek, tetapi umumnya tidak menyebabkan masalah mobilitas yang signifikan.
  • Kaki yang terpengaruh mungkin berukuran lebih kecil dari kaki yang tidak terkena.
  • Otot-otot betis di sisi yang terkena mungkin berukuran lebih kecil daripada yang di sisi lain.

Kaki pengkor yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah yang lebih serius, yang mencakup:

  • Anak kemungkinan akan mengalami radang sendi.
  • Penampilan kaki yang tidak biasa dapat membuat tubuh anak menjadi perhatian. Ini kemudian mungkin memengaruhi citra diri anak pada masa remaja.
  • Ketidakmampuan untuk berjalan normal. Pergelangan kaki yang terpelintir mungkin membuat anak tidak mampu berjalan dengan telapak kaki. Untuk mengimbanginya, anak mungkin berjalan di atas telapak kaki, bagian luar kaki, atau bahkan bagian atas kaki dalam kasus yang parah.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya