Studi: Menekan Pikiran Buruk Tingkatkan Kesejahteraan Mental
Melupakan masalah mungkin lebih baik daripada memikirkannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini, para ahli percaya bahwa kita harus menghadapi pikiran-pikiran yang tidak diinginkan agar dapat membantu memprosesnya dengan lebih baik. Sebaliknya, menghindari pikiran-pikiran tersebut bersifat maladaptif dan akan membuat kita sulit pulih dari gangguan mental.
Dengan logika yang sama, menekan rasa takut atau kecemasan umumnya dianggap berdampak negatif terhadap kesehatan mental. Sebaliknya, kita harus menghadapi dan mengatasi semua sumber ketakutan untuk mempercepat proses penyembuhan mental.
Namun, penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal Science Advances pada September 2023 menantang gagasan tersebut, menyatakan bahwa menekan pikiran negatif sebenarnya dapat memperbaiki gejala kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Efek menekan pikiran negatif
Para peneliti di Universitas Cambridge, Inggris, meminta 61 peserta penelitian untuk membuat daftar kejadian di masa depan yang sedang mereka khawatirkan saat ini, dan 59 orang untuk membuat daftar kejadian di masa depan yang mereka anggap netral. Dalam aktivitas yang disebut “pelatihan penekanan” ini, peserta diajari untuk mengidentifikasi pemikiran tentang kejadian di masa depan dan bagaimana menghentikan diri mereka dari membayangkan hal-hal tersebut.
Dalam studi ini, peserta yang menekan pikiran negatif melaporkan peningkatan kesehatan mental. Ini termasuk pada orang-orang dengan tanda-tanda kecemasan, depresi, atau PTSD.
Penelitian ini dilakukan setelah melihat peningkatan kondisi kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Menurut para peneliti, pikiran-pikiran yang menyusahkan dan mengganggu dapat meningkatkan intensitas dan memperburuk gangguan mental.
Tiga bulan setelah pelatihan, mayoritas peserta melaporkan bahwa menekan dan menghindari pikiran negatif menyebabkan lebih sedikit kecemasan. Ini selanjutnya menurunkan kecemasan secara keseluruhan, lebih sedikit emosi negatif, dan mengurangi gejala depresi.
Baca Juga: Perbedaan Mental Health dan Mental Illness, Jangan Keliru!