TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyakit Saraf yang Perlu Diwaspadai, Bisa Sebabkan Disabilitas

Semuanya butuh perawatan profesional

ilustrasi otak dan saraf (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Penyakit saraf ialah gangguan yang dialami semua sistem saraf tubuh, seperti otak dan sumsum tulang belakang, serta saraf yang menghubungkan seluruh organ tubuh. Saraf memiliki peran penting bagi fungsi tubuh. Namun, saraf juga bisa mengalami gangguan karena berbagai sebab.

Penyakit saraf merupakan salah satu penyebab utama disabilitas dan kematian pada individu. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk mengenali penyakit yang berhubungan dengan saraf sedini mungkin.

Inilah beberapa gangguan atau penyakit saraf yang perlu kamu waspadai yang telah dirangkum dari laman University Hospitals dan Healthdirect.

1. Spinal cord injury (SCI)

Sumsum tulang belakang terdiri dari kumpulan saraf yang mentransfer pesan dari otak dan seluruh tubuh dan sebaliknya untuk gerakan dan sensasi.

Cedera tulang belakang akut atau spinal cord injury (SCI) adalah cedera traumatis yang merobek sebagian atau seluruh sumsum tulang belakang. SCI bisa menyebabkan disabilitas permanen dan kematian pada anak-anak dan orang dewasa.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan SCI. Cedera yang lebih umum terjadi ketika area tulang belakang atau leher mengalami masalah berikut ini:

  • Jatuh.
  • Kecelakaan mobil, sepeda motor, dan tertabrak pejalan kaki.
  • Kecelakaan saat menyelam.
  • Mengalami kekerasan, seperti luka tembak atau tusukan.
  • Infeksi yang membentuk kumpulan nanah pada sumsum tulang belakang.
  • Cedera lahir.

2. Penyakit Alzheimer

ilustrasi otak seseorang yang mengalami Alzheimer pada beberapa fase (scientificanimations.com)

Penyakit Alzheimer merupakan penyakit yang menyerang otak dan sistem saraf. Penyakit ini terjadi saat sel-sel saraf di otak mati. 

Penyakit ini bisa memburuk dari waktu ke waktu dan sering menyebabkan:

  • Masalah dengan memori, pemikiran, dan perilaku.
  • Kebingungan.
  • Kegelisahan.
  • Perubahan kepribadian.
  • Masalah saat berbicara.
  • Masalah penglihatan.
  • Kesadaran spasial.
  • Kurangnya minat atau perhatian terhadap orang lain.

3. Bell's palsy

Bell's palsy adalah kondisi kelemahan atau kelumpuhan otot wajah yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa memburuk selama 48 jam. Bell's palsy terjadi karena kerusakan pada saraf kranial ke-7. Nyeri dan ketidaknyamanan biasanya terjadi pada satu sisi wajah atau kepala.

Kelumpuhan otot wajah ini dapat menyerang individu berbagai usia. Namun, penyakit ini paling sering terjadi pada ibu hamil, pengidap diabetes, influenza, pilek, atau penyakit pernapasan bagian atas lainnya. Bell's palsy kurang umum dialami oleh individu di bawah usia 15 atau setelah usia 60 tahun.

Bell's palsy umumnya bukanlah kasus permanen. Namun, dalam kasus yang jarang, kondisi ini tidak hilang. Pemulihan biasanya dimulai 2 minggu sampai 6 bulan dari awal gejala dan biasanya kekuatan dan ekspresi wajah bisa pulih sepenuhnya.

Baca Juga: 6 Fakta Bell's Palsy, Penyakit Kelumpuhan yang Menyerang Separuh Wajah

4. Amyotrophic lateral sclerosis

ilustrasi amyotrophic lateral sclerosis (almurshidimed.com)

Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) adalah jenis penyakit neuron motorik yang fatal. Ini memicu degenerasi progresif sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan otak. ALS merupakan salah satu penyakit yang paling merusak yang memengaruhi fungsi saraf dan otot.

Masih belum diketahui penyebab pasti ALS, tetapi kemungkinan ini dipengaruhi oleh genetik. ALS tidak memengaruhi indra, seperti penglihatan atau pendengaran. Ini juga biasanya tidak memengaruhi fungsi mental.

5. Motor neurone disease

Penyakit saraf motorik atau motor neurone disease (MND) ialah nama sekelompok penyakit yang memengaruhi saraf tertentu yang dikenal sebagai saraf motorik atau neuron motorik. Pada MND, neuron-neuron mati dan perlahan-lahan otot menjadi lebih lemah. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan kelumpuhan.

MND adalah penyakit progresif yang biasanya dimulai secara perlahan dan memburuk seiring waktu. Gejala biasanya dimulai pada satu bagian tubuh lalu menyebar ke bagian lain. Biasanya, hal pertama yang dialami penderitanya adalah:

  • Kelemahan pada tangan dan genggaman.
  • Menjadi cadel.
  • Kaki menjadi lemah, lalu diikuti kecenderungan untuk tersandung.
  • Bahu lemah, membuat pengangkatan menjadi sulit.
  • Kram dan otot berkedut.
  • Kesulitan berbicara, bernapas, dan menelan.

6. Multiple sclerosis

ilustrasi orang pakai kursi roda (pexels.com/Judita Mikalkevičė)

Multiple sclerosis (MS) memengaruhi sistem saraf pusat dan terjadi karena adanya kerusakan pada selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Kerusakan ini menyebabkan adanya bekas luka atau lesi, pada sistem saraf, yang membuat saraf tidak dapat mengirim sinyal ke seluruh tubuh dengan benar.

Penyebab MS belum diketahui, tetapi kemungkinan inu adalah penyakit autoimun yang disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan. MS memengaruhi masing-masing individu dengan cara yang berbeda, dan pengobatan sering kali melibatkan pengelolaan gejala. Risiko individu terkena MS meningkat jika mereka memiliki kerabat dekat dengan kondisi tersebut.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya