TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Kelumpuhan

Sangat penting untuk segera ditangani

ilustrasi perempuan duduk di kursi roda karena mengalami kelumpuhan (pexels.com/Marcus Aurelius)

Kelumpuhan adalah kondisi hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sebagian atau seluruh tubuh. Ini dapat memiliki banyak penyebab berbeda, beberapa di antaranya bisa serius. Kelumpuhan dapat terjadi pada satu atau beberapa bagian tubuh dan dapat bersifat sementara atau permanen.

Kelumpuhan yang diakibatkan oleh cacat lahir atau cedera mendadak sering kali menyebabkan bagian tubuh yang terpengaruh sama sekali tidak dapat merasakan atau digerakkan. Sementara itu, kelumpuhan yang disebabkan oleh kondisi medis, seperti multiple sclerosis, mungkin merasakan kesemutan atau kelemahan otot.

Kelumpuhan dapat menyebabkan masalah dengan aliran darah, pernapasan, seberapa baik organ tubuh bekerja, berbicara atau menelan, respons seksual, atau mengendalikan keinginan untuk pergi ke kamar mandi, tergantung bagian tubuh mana yang lumpuh dan tingkat keparahannya.

1. Penyakit neuron motorik

Neuron motorik ialah sel saraf yang mengontrol otot yang digunakan untuk berjalan, bernapas, berbicara, dan menggerakkan anggota tubuh. Neuron terbagi menjadi dua jenis, yaitu neuron motorik atas dan neuron motorik bawah.

Neuron motorik atas berperan mengirim sinyal dari otak ke sumsum tulang belakang dan neuron motorik bawah mendapatkan sinyal tersebut dan mengirimkannya ke otot. Dilansir WebMD, penyakit neuron motorik dapat merusak sel-sel ini dari waktu ke waktu.

2. Bell's palsy

ilustrasi Bell's palsy (pacificneuroscienceinstitute.org)

Bell's palsy ialah kondisi kelemahan sementara atau kurang gerak yang memengaruhi satu sisi wajah. Biasanya, kondisi akan membaik dalam waktu sekitar 9 bulan.

Dilansir laman National Health Service, gejala Bell's palsy meliputi:

  • Kelemahan atau kelumpuhan total pada satu sisi wajah dan berkembang dalam waktu 72 jam.
  • Kelopak mata atau sudut mulut terkulai.
  • Selalu meneteskan air liur.
  • Mulut kering.
  • Kehilangan rasa.
  • Iritasi mata, seperti kekeringan atau terus memproduksi air mata.

Penting untuk menemui dokter sesegera mungkin setelah mengalami gejala ini. Sebab, pengobatan Bell's palsy lebih efektif jika dimulai dalam waktu 72 jam setelah gejala pertama kali muncul.

3. Stroke

Stroke disebabkan oleh adanya gangguan suplai darah ke sebagian area otak dan dapat memicu berbagai gejala dan tanda. Mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan dapat menyelamatkan nyawa.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, untuk mencegah stroke berdampak buruk, kamu perlu mengetahui gejala-gejala yang biasanya terjadi pada penderita, antara lain:

  • Senyum tampak tidak simetriks, atau mencong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
  • Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan.
  • Tiba-tiba tidak bisa berbicara, kata-katanya sulit dimengerti, dan bicara tidak nyambung.
  • Kebas atau baal, dan kesemutan separuh badan.
  • Rabun, pandangan satu mata kabur yang terjadi tiba-tiba.
  • Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
  • Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.

Bila gejala-gejala tersebut muncul, penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai melebihi periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke.

Baca Juga: Mengenal Orgasmolepsy, Kondisi Lumpuh saat Orgasme

4. Penyakit Lyme

ilustrasi kutu penyebab penyakit Lyme (wupdhd.org)

Sejumlah kutu memiliki neurotoksin di kelenjar ludahnya. Neurotoksin ini dapat menyebabkan kelumpuhan, mulai dari kaki, lalu menjalar ke tubuh bagian atas. 

Setelah kutu dihilangkan, kelumpuhan akan hilang. Namun, jika tidak diobati, kelumpuhan dapat menyebar ke wajah dan menjadi sangat serius. 

Dilansir WebMD, kutu terkadang membawa penyakit Lyme, infeksi bakteri yang dapat menyebabkan sejumlah gejala berbeda. Gejala yang ditimbulkan biasanya meliputi kelumpuhan wajah dan mati rasa di lengan dan kaki.

5. Multiple sclerosis

Multiple sclerosis ialah penyakit autoimun progresif yang berkembang saat sistem kekebalan menyerang selubung myelin saraf di otak, sumsum tulang belakang, dan/atau mata. Ini selanjutnya memengaruhi transmisi impuls listrik yang terkait dengan gerakan, pernapasan, pemikiran, dan lainnya.

Gejala multiple sclerosis meliputi kelelahan, kelemahan otot, masalah penglihatan, dan disfungsi kognitif. Dalam banyak kasus, gejalanya bisa datang dan pergi dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

6. Tumor otak

ilustrasi otak manusia (pixabay.com/Raman Oza)

Tumor otak ialah pertumbuhan sel di otak yang berkembang secara tidak normal dan tidak terkendali.

Gejala tumor otak sangat bervariasi, tergantung pada bagian otak yang terkena. Gejala umumnya meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Kejang.
  • Mual.
  • Sakit.
  • Mengantuk.
  • Perubahan mental atau perilaku.
  • Kelemahan progresif pada satu sisi tubuh.
  • Masalah penglihatan atau bicara.

Terkadang, tumor otak tidak menimbulkan gejala apa pun pada awalnya. Tumor mungkin juga berkembang sangat lambat seiring berjalannya waktu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya