TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Penyebab Dahak Berwarna Hitam, Apakah Tanda Bahaya?

Normalnya, dahak itu warnanya putih

ilustrasi batuk (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya Sih...

  • Dahak bisa muncul dalam berbagai warna dan warna dahak sering menunjukkan kondisi kesehatan kamu.
  • Dahak hitam bisa disebabkan oleh merokok, asap api, beberapa penyakit paru-paru, hingga penyakit autoimun.

Dahak merupakan lendir yang dikeluarkan dari tubuh saat batuk atau bersin. Dahak bisa muncul dalam berbagai warna dan warna dahak sering menunjukkan kondisi kesehatan kamu.

Umumnya, dahak berwarna putih atau kekuningan. Jadi, saat melihat dahak berwarna hitam, wajar jika kamu khawatir. Namun, sebenarnya, dahak hitam sering kali bukan sesuatu yang berbahaya, tetapi kadang memang menunjukkan masalah kesehatan yang serius. 

Apa saja penyebab dahak berwarna hitam? Berikut ini kita akan membahasnya bersama-sama.

1. Merokok

Rokok mengandung bahan kimia yang dapat menempel di saluran udara dan mengubah dahak menjadi gelap. Merokok juga menyebabkan dahak mengental sehingga membuat kita lebih sering batuk. 

Alasan lain dari penumpukan dahak adalah karena merokok dapat merusak atau menghancurkan mekanisme pembersihan paru-paru. Ini memungkinkan dahak menyumbat saluran udara. Karena alasan ini, merokok menjadi faktor risiko berbagai masalah pernapasan.

2. Asap api

ilustrasi api (freepik.com/ArthurHidden)

Menghirup asap dari api besar, seperti kebakaran rumah, dapat mengubah warna dahak menjadi hitam. Ini juga dapat menunjukkan masalah medis yang serius. 

Orang yang baru-baru ini berada di dekat api besar dan mulai batuk berdahak hitam disarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Petugas pemadam kebakaran lebih rentan terhadap kondisi ini.

3. Penambangan batu bara

Tidak jarang, pekerja tambang, terutama tambang batu bara dan tambang berilium, mengalami batuk berdahak hitam. Ini juga dikenal sebagai penyakit paru-paru hitam atau pneumokoniosis pekerja batu bara. 

Paparan debu di tambang batu bara dalam waktu lama dapat menyebabkan debu batu bara menumpuk di paru-paru. Ini selanjutnya menyebabkan batuk kronis dan sesak napas.

Pekerja tambang sangat disarankan untuk menggunakan respirator atau masker jenis lain untuk menurunkan risiko terkena penyakit ini.

4. Infeksi jamur

ilustrasi perempuan terinfeksi flu (freepik.com/benzoix)

Bagi orang yang bukan perokok atau tidak terpapar polutan berbahaya, lendir hitam kerap dikaitkan dengan infeksi jamur serius di paru-paru. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur.

Jenis jamur yang dapat terhirup dan menyebabkan infeksi banyak ditemukan di iklim panas, seperti gurun atau daerah tropis. Iritasi saluran napas yang disebabkan oleh infeksi bahkan dapat memicu pendarahan, yang dapat mengubah lendir menjadi cokelat kemerahan atau hitam.

Baca Juga: 7 Penyebab Batuk dengan Dahak atau Lendir Warna Putih

5. Pneumonia bakteri

Batuk kering disertai dahak kental merupakan salah satu gejala utama pneumonia. Lendir bisa berwarna kuning, hijau, merah, atau gelap. Warna dahak bisa menjadi petunjuk jenis bakteri penyebab penyakit.

Pada orang dengan pneumonia, jaringan kantung udara kecil seperti gugusan anggur di ujung tabung pernapasan mengalami pembengkakan dan terisi cairan. Pengobatan pneumonia bakteri biasanya melibatkan pemberian antibiotik.

6. Polutan udara

ilustrasi polusi udara (pexels.com/Pixabay)

Polutan udara, seperti partikel kotoran atau bahan kimia industri, dapat memicu produksi lendir dan dahak berwarna gelap. Karena alasan ini, kamu yang tinggal di tempat dengan polusi udara tinggi lebih mungkin mengalami batuk berdahak hitam.

Kabar baiknya, begitu kamu meninggalkan area dengan polusi berat, lendir dan dahak akan kembali ke warna yang lebih normal.

7. Bronkiektasis

Bronkiektasis terjadi saat saluran udara yang menghubungkan batang tenggorokan ke bagian bawah paru-paru terlalu lebar. Lendir dapat menumpuk dan membuat kita lebih mungkin terkena infeksi paru-paru. 

Bronkiektasis dapat terjadi akibat kondisi, seperti batuk rejan masa kanak-kanak, pneumonia, asma berat, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Salah satu gejalanya adalah produksi lendir dalam berbagai warna, dari putih hingga cokelat.

Karena bronkiektasis merupakan kondisi jangka panjang, orang yang terkena mungkin perlu menggunakan inhaler dan obat lain untuk mengurangi pembengkakan. Antibiotik dan vaksin flu dapat membantu mencegah infeksi.

8. Tuberkulosis

ilustrasi rontgen dada (freepik.com/freepik)

Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang menyebabkan dahak menjadi gelap. Gejala lainnya termasuk nyeri dada, batuk terus-menerus, dan batuk darah. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan terhadap TBC.

Gejala TB bisa meliputi:

  • Merasa lelah.
  • Berat badan turun tanpa berusaha.
  • Mengalami demam.
  • Keringat saat tidur malam.
  • Kehilangan nafsu makan.

Pada orang dengan TB paru, gejalanya bisa termasuk:

  • Batuk yang berlangsung minimal 3 minggu.
  • Dahak yang mengandung darah.
  • Nyeri dada.

9. Penyakit katup jantung

Darah mengalir dari jantung, melalui paru-paru, lalu kembali ke jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh. Saat katup jantung yang rusak atau sakit tidak memungkinkan darah masuk dan keluar dari jantung dengan mudah, darah bisa kembali ke paru-paru.

Pada penyakit katup jantung, cairan cadangan ini dapat menumpuk di paru-paru sehingga menyebabkan gagal jantung kongestif. Kondisi ini dapat menimbulkan dahak berbusa atau berlumuran darah sehingga menyebabkan dahak menjadi merah muda, merah, berwarna karat, cokelat, atau hitam.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya