TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Pusing saat Menstruasi, Apakah Ini Berbahaya?

Pusing yang parah bisa sangat mengganggu aktivitas

ilustrasi pusing (vecteezy.com/Witsanu Patipatamak)

Intinya Sih...

  • Selain perubahan suasana hati, kram perut, mudah lelah, dan sensitivitas payudara, menstruasi juga bisa memunculkan gejala pusing.
  • Pusing saat menstruasi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti anemia, tekanan darah rendah, hipoglikemia, hingga toxic shock syndrome.

Sudah jadi rahasia umum, menstruasi selalu disertai ketidaknyamanan dan berbagai gejala.

Gejala paling umum yang dilaporkan orang sebelum dan selama menstruasi adalah perubahan suasana hati, kram perut, mudah lelah, dan sensitivitas payudara. Namun, ternyata, kamu juga bisa mengalami pusing.

Pusing yang berlangsung singkat biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kadang pusing bisa berlangsung lama dan berat yang mungkin terasa meresahkan dan bahkan berbahaya, terutama jika kamu sedang mengemudi atau bekerja. Ini juga dapat menunjukkan masalah mendasar yang perlu perhatian medis.

Lewat artikel ini, kamu akan diajak lebih memahami apa saja kemungkinan penyebab pusing selama menstruasi.

1. Anemia

Faktanya, mayoritas perempuan kehilangan sekitar 2 hingga 3 sendok makan darah selama menstruasi. Sebenarnya, jumlah ini tidak akan menyebabkan pusing, tetapi kadang aliran darah bisa menjadi lebih berat dan memicu pusing, dijelaskan Mayo Clinic.

Ketika kamu mengalami aliran darah haid yang berat, oksigen dialihkan dari otak dan otot. Nah, pusing ini menjadi sinyal "berhenti" otak, kemudian oksigen dikembalikan ke otak dan otot.

2. Hipoglikemia

ilustrasi pusing (pexels.com/Kindel Media)

Fungsi hormon secara langsung memengaruhi kadar gula darah. Selama menstruasi, perempuan mengalami fluktuasi hormon yang dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.

Diterangkan dalam laman Swolverine, selama menstruasi, kamu mengalami perubahan kadar hormon estrogen yang mengubah sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang selanjutnya menyebabkan gula darah rendah hingga mungkin mengalami pusing.

Orang dengan diabetes lebih rentan terhadap hipoglikemia selama menstruasi.

3. Dismenorea

ilustrasi pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dismenorea ditandai dengan nyeri haid yang menyakitkan. Satu studi terhadap lebih dari 250 mahasiswa memeriksa gejala umum dismenorea. Didapat hasil bahwa pusing merupakan gejala paling umum kedua, dengan 48 persen siswa melaporkan pusing karena menstruasi (Journal of Pain Research, 2017).

Dismenorea diikuti dengan berbagai gejala yang menyakitkan, seperti kram, mual, kelelahan, pusing, dan diare. Gejala biasanya muncul sebelum atau saat menstruasi dimulai. Karena sangat parah, ini bisa menyebabkan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: 7 Ciri Menstruasi Terakhir sebelum Hamil yang Sering Kali Terabaikan

4. Tekanan darah rendah

ilustrasi pemeriksaan tekanan darah (freepik.com/pressfoto)

Berbagai hormon seks dalam tubuh manusia dapat memiliki efek mengatur tekanan darah. Dan, tekanan darah rendah dapat menyebabkan sensasi seperti mau pingsan atau pusing.

Mengutip dari Healthline, sementara testosteron meningkatkan tekanan darah, estrogen terbukti menurunkannya. Meningkatnya kadar estrogen selama seminggu sebelum menstruasi dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan pusing.

5. Toxic shock syndrome

ilustrasi perempuan sedang pusing (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Toxic shock syndrome (TSS) ialah kondisi langka dan mengancam jiwa yang dipicu oleh infeksi.

Dilansir National Health Service, ini bisa terjadi saat menggunakan tampon, menstrual cup, atau dari luka yang terinfeksi. Gejala berkembang dengan cepat dan memerlukan perawatan segera.

TSS memang sangat jarang terjadi, tetapi bisa jadi serius. Gejala TSS meliputi demam mendadak, pusing atau pingsan, demam tinggi, sakit tenggorokan, radang mata, atau lainnya. Segera dapatkan perawatan medis jika mengalami gejala ini.

6. Obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Beberapa jenis obat juga bisa memicu pusing sebagai efek sampingnya. Menurut penelitian, sekitar 20 hingga 30 persen orang mengalami pusing sebagai efek samping konsumsi obat (Journal of Pharmacology & Pharmacotherapeutics, 2013).

Obat-obatan yang menyebabkan pusing dan vertigo antara lain antibiotik, diuretik, antiradang, dan lainnya. Saat mengonsumsi obat-obatan jenis ini, kamu mungkin menjadi lebih sensitif terhadap pusing sebelum menstruasi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya