TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Pilihan Terapi untuk Anak dengan Down Syndrome

Tiap jenis terapi memiliki tujuan berbeda-beda

ilustrasi Down syndrome (pexels.com/RODNAE Productions)

Intinya Sih...

  • Terapi untuk anak dengan Down syndrome bisa berbeda-beda. 
  • Terapi fisik sangat penting utamanya pada awal kehidupan anak dengan Down syndrome.
  • Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan agar bisa menjadi lebih mandiri.

Down syndrome atau sindrom Down bukanlah suatu kondisi yang dapat disembuhkan secara total dengan pengobatan.

Tujuan pengobatannya adalah untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, kondisi medis, tantangan fisik, perkembangan, dan tantangan intelektual yang mungkin dialami orang dengan sindrom ini.

Sebagian besar anak dengan Down syndrome membutuhkan berbagai jenis terapi yang masing-masing memiliki fokus tujuan yang berbeda. Telah dirangkum dari laman Verywell Health dan National Institute of Health, inilah beberapa pilihan terapi untuk anak dengan Down syndrome.

1. Terapi fisik

ilustrasi anak dengan sindrom Down (unsplash.com/Pavol Štugel)

Terapi fisik melibatkan latihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan motorik, menguatkan otot, memperbaiki postur, serta memperbaiki keseimbangan.

Terapi fisik sangat penting utamanya pada awal kehidupan anak, karena kemampuan fisik menjadi fondasi bagi keterampilan lain.

Terapi fisik juga dapat membantu anak mengimbangi tantangan fisik, seperti tonus otot yang rendah, dengan cara yang menghindari masalah jangka panjang. Misalnya, dengan membantu anak membangun pola berjalan yang efisien, daripada pola yang dapat menyebabkan nyeri kaki.

2. Terapi wicara

ilustrasi Down syndrome (pexels.com/RODNAE Productions)

Anak-anak dengan Down syndrome kerap memiliki mulut yang kecil dan lidah yang sedikit membesar. Fitur-fitur ini dapat mempersulit mereka untuk berbicara dengan jelas. Masalah ini dapat diperburuk pada anak-anak dengan hipotonia, karena tonus otot yang rendah bisa memengaruhi wajah.

Gangguan pendengaran juga bisa memengaruhi perkembangan bicara anak-anak.

Melalui terapi wicara, anak dengan Down syndrome dapat berlatih mengatasi hambatan tersebut dan berkomunikasi secara lebih jelas. Selain dengan melatih cara berbicara, beberapa anak mungkin diberi pelatihan untuk menggunakan bahasa isyarat.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Bayi Down Syndrome, Terlihat saat USG

3. Terapi okupasi

Ilustrasi anak dengan Down syndrome (pixabay.com/PX41-Media)

Terapi okupasi bertujuan untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan yang mereka perlukan agar bisa menjadi lebih mandiri. Ini dapat mencakup berbagai kegiatan, seperti:

  • Jenis terapi ini mengajarkan keterampilan perawatan diri, seperti makan, berpakaian, menulis, dan menggunakan komputer.
  • Pada terapi ini, kadang anak ditawari alat khusus yang dapat membantu meningkatkan fungsi sehari-hari, seperti pensil yang lebih mudah digenggam.
  • Pada tingkat sekolah menengah, remaja akan dibantu untuk mengidentifikasi pekerjaan, karier, atau keterampilan yang sesuai dengan minat dan kekuatan mereka.

4. Terapi emosional dan perilaku

ilustrasi Down syndrome (pixabay.com/imslavinsky)

Terapi emosional dan perilaku diberikan untuk menemukan respons yang tepat terhadap perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan. Anak-anak dengan Down syndrome dapat menjadi frustrasi karena kesulitan berkomunikasi, yang kemudian dapat mengembangkan perilaku kompulsif.

Ada beberapa hal yang mungkin dilakukan terapis pada jenis terapi ini, di antaranya:

  • Seorang terapis kesehatan mental dapat membantu anak belajar menangani emosi dan membangun keterampilan interpersonal.
  • Fluktuasi hormon yang terjadi selama pubertas dapat menyebabkan anak bersikap lebih agresif. Pada terapi ini, remaja akan diajari bagaimana mengenali emosi mereka dan cara sehat untuk mengatasi emosi tersebut.
  • Orangtua juga akan diberi pemahaman seputar cara membantu anak dengan Down syndrome mengelola tantangan sehari-hari dan mencapai potensi penuhnya.

5. Obat resep dan suplemen

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Down syndrome dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan sekaligus, sehingga banyak anak dengan sindrom ini yang dirawat oleh dokter spesialis yang berbeda. Karenanya, anak dengan Down syndrome sering membutuhkan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Orang tua harus memastikan bahwa semua dokter yang menangani anaknya tahu tentang semua obat resep, obat bebas, dan suplemen yang anak konsumsi secara teratur untuk membantu mencegah interaksi berbahaya di antara mereka.

Untuk memudahkan hal ini, orang tua juga perlu memastikan jika semua dokter anak saling berkomunikasi satu sama lain.

6. Pemberian teknologi bantu

ilustrasi Down syndrome (pexels.com/Cliff Booth)

Teknologi bantu merupakan istilah yang digunakan untuk perangkat yang bertujuan membantu individu dengan disabilitas agar dapat melakukan aktivitas dengan lebih baik.

Perangkat ini dapat berupa apa saja, mulai dari alat bantu dengar, pegangan pensil atau pena, bantalan kursi, alat bantu jalan, hingga HP dengan tombol besar.

Tablet dan komputer layar sentuh juga dapat diberikan untuk anak-anak dengan Down syndrome yang kesulitan melakukan gerakan motorik halus.

Untuk pendidikan, anak dengan down syndrome juga diberi software pembelajaran yang menerapkan penglihatan, suara, dan sentuhan, agar pelajaran jadi lebih mudah diakses dan menarik.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya