TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Torus Palatinus, Benjolan Normal atau Berbahaya?

Umum terjadi pada perempuan dan orang Asia

ilustrasi torus palatinus (pexels.com/Pixabay)

Kesehatan gigi dan mulut dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor lingkungan dan kondisi dalam rongga mulut itu sendiri. Dalam rongga mulut terdapat jaringan keras yaitu gigi dan jaringan lunak yaitu gusi, lidah, dan mukosa. Jaringan-jaringan tersebut secara garis besar sama pada setiap individu, tetapi terdapat variasi yang berbeda pada beberapa orang.

Variasi jaringan pada individu tertentu dapat bersifat normal maupun merupakan tanda suatu penyakit. Setiap individu pasti memiliki variasi jaringan yang berbeda. Salah satu contoh variasi yang terjadi yaitu torus palatinus. Apa itu torus palatinus? Apakah kondisi ini berbahaya? Mari simak penjelasan berikut.

1. Apa itu torus palatinus?

ilustrasi torus palatinus (commons.wikimedia.org/dozenist)

Torus palatinus merupakan tulang yang tumbuh di palatum durum atau langit-langit mulut. Biasanya massa tulang yang tumbuh berada tepat di tengah palatum dan memiliki bentuk serta ukuran yang berbeda beda.

Secara klinis, torus palatinus akan tampak seperti benjolan pada langit-langit mulut dan jika diraba atau ditekan memiliki tekstur yang keras. Biasanya torus palatinus akan terus bertumbuh secara perlahan dan tidak dapat diprediksi kapan berhenti. Torus palatinus biasanya dialami oleh perempuan dan orang Asia. 

Baca Juga: Kebiasaan Buruk Penyebab Gigi Anak Berantakan, Apa Saja?

2. Ciri-ciri

ilustrasi torus palatinus (amjmed.com/article/S0002-9343(19)30425-5/fulltext)

Tampilan klinis dan ciri-ciri dari torus palatinus, yaitu:

  • Berlokasi di tengah langit langit mulut.
  • Bertekstur keras seperti tulang.
  • Memiliki variasi ukuran dari 2–6 mm.
  • Dapat berbentuk benjolan datar, nodular (membulat), atau spindle (lonjong).
  • Tumbuh secara perlahan dan tidak disadari.

3. Penyebab

unsplash.com/sangharsh_l

Banyak penelitian menyebutkan bahwa torus palatinus merupakan variasi yang berasal dari genetik dan lingkungan. Akan tetapi, ada juga penelitian yang menyebut bahwa variasi tersebut akibat banyak faktor yang belum diketahui.

Secara umum, tumbuhnya torus palatinus ini disebabkan oleh proses yang dinamakan exostosis. Exostosis sendiri merupakan pertumbuhan tulang baru pada jaringan keras tulang yang lama. Torus palatinus merupakan exostosis dari langit langit mulut.

4. Akibat dari torus palatinus

ilustrasi mengunyah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya torus palatinus merupakan variasi yang normal, tidak invasif, dan umum terjadi pada perempuan dan orang Asia. Variasi ini juga bukan merupakan penyakit atau menimbulkan bahaya yang spesifik. Akan tetapi, torus palatinus dengan ukuran yang besar pastinya akan mengganggu kondisi di rongga mulut.

Selain itu, pada individu dengan kebutuhan penggunaan gigi palsu rahang atas juga akan terganggu karena pelat gigi palsu tidak mendapatkan dukungan jaringan mulut dengan baik dan terhalang oleh torus palatinus.

Torus palatinus dengan ukuran yang cukup besar juga akan mengganggu proses pengunyahan, bicara, dan kebersihan rongga mulut.

Baca Juga: 5 Masalah Gigi dan Mulut yang Mengintai Perokok

Writer

Ignasius Oktadewien

Seseorang yang tertarik pada bidang kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya