Bagaimana Jika Pasien Diabetes juga Terkena Asam Urat dan Hipertensi?
Penyesuaian pola makan sangat diperlukan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasien diabetes harus mengatur pola makannya demi menjaga kadar gula dalam tubuh tetap dalam kisaran normal. Tak jarang mereka lebih sering mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan lemak sebagai pengganti sumber energi.
Namun, bagaimana jika pasien diabetes juga berisiko terkena penyakit asam urat dan hipertensi? Pasalnya, pasien dengan penyakit asam urat dan hipertensi juga punya pengaturan pola makannya tersendiri, tetapi kerap bertolak belakang dengan pola makan pasien diabetes.
1. Apa itu penyakit asam urat dan hipertensi?
Dalam sebuah keterangan tertulis, dr Hady, M.Med (Int.Med), SpPD, dokter spesialis penyakit dalam Eka Hospital Pekanbaru menjelaskan bahwa penyakit asam urat atau gout adalah jenis radang sendi yang terjadi ketika kadar asam urat dalam tubuh meningkat dan menumpuk dalam darah, sehingga menyebabkan nyeri sendi yang bisa terjadi pada area kaki dan tangan.
"Asam urat memiliki peran penting dalam mengendalikan kadar purin tubuh yang kemudian akan dibuang melalui urine. Namun, dalam kondisi tertentu, tubuh dapat memproduksi asam urat terlalu banyak. Jika itu terjadi, maka tubuh akan mulai memproduksi kristal tajam yang bisa mengendap pada sendi dan jaringan-jaringan lainnya, hingga menghasilkan nyeri hebat," dr. Hady menjelaskan.
Sementara itu, hipertensi adalah kondisi tekanan darah dalam tubuh meningkat di atas rata-rata karena berbagai faktor, seperti menyempitnya pembuluh darah, terganggunya keseimbangan cairan tubuh, dan masalah pada otot jantung serta pembuluh darah lainnya.
Hipertensi bisa berbahaya karena dapat membuat kerusakan permanen pada jantung dan pembuluh darah, yang bisa berujung ke masalah serius seperti serangan jantung hingga kematian mendadak.
Baca Juga: 8 Pemicu Serangan Asam Urat Tinggi, Stres Termasuk!