TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ciri-ciri Amandel yang Normal dan Tidak Normal

Agar bisa berfungsi optimal, kondisi amandel harus normal

ilustrasi pemeriksaan amandel (freepik.com/stefamerpik)

Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena lokasinya di tenggorokan dan langit-langit mulut, amandel bisa menghentikan masuknya kuman ke dalam tubuh melalui mulut atau hidung. Amandel juga mengandung banyak sel darah putih yang bertugas membunuh kuman.

Menurut Verywell Health, ada tiga pasang amandel:

  • Amandel faring (adenoid), yang berada di belakang hidung.
  • Dua amandel palatine, terletak di kedua sisi belakang tenggorokan.
  • Amandel lingual, yaitu berada di bagian belakang lidah.

Agar bisa menjalankan fungsinya dengan baik, amandel harus dalam kondisi normal atau sehat. Pasalnya, organ ini rentan terkena infeksi yang membuat kondisinya menjadi tidak normal.

Dalam beberapa kasus, amandel dapat terinfeksi dan perlu diangkat melalui prosedur medis yang disebut tonsilektomi.

Apa saja ciri-ciri amandel normal dan tidak normal?

1. Ciri-ciri amandel normal

ilustrasi amandel (commons.wikimedia.org/BruceBlaus)

Berikut ini ciri-ciri amandel yang kondisinya normal:

1. Ukuran amandel

Dilansir Cleveland Clinic, ukuran amandel bervariasi dari orang ke orang. Namun, berdasarkan penelitian:

  • Rata-rata ukuran amandel secara keseluruhan adalah 42,81 sentimeter kubik (cm3).
  • Rata-rata ukuran amandel perempuan adalah 37,65 cm3.
  • Rata-rata ukuran amandel laki-laki adalah 52,4 cm3.

Sebagai gambaran, setiap amandel sedikit lebih besar dari marshmallow.

2. Berwarna merah muda

Amandel yang sehat dan normal berwarna merah muda yang sama dengan daerah sekitarnya. Apabila amandel tampak merah dan bengkak, ini menandakan infeksi atau peradangan.

3. Berbentuk oval

Amandel yang normal memiliki bentuk seperti oval atau menyerupai gundukan jaringan di setiap sisi kiri dan kanan belakang tenggorokan atau di langit-langit mulut bagian belakang. Apabila membuka mulut dan menjulurkan lidah, kamu bisa melihat amandel secara langsung.

Baca Juga: Tonsilektomi (Operasi Amandel), Kapan Ini Dibutuhkan?

2. Ciri-ciri amandel tidak normal

ilustrasi amandel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Amandel yang tidak normal sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan, atau bisa juga karena kondisi lain.

Berikut ini ciri-ciri amandel yang tidak normal.

1. Bengkak

Amandel dapat terinfeksi oleh virus dan bakteri. Ketika ini terjadi, amandel akan membengkak. Amandel yang bengkak dikenal dengan istilah tonsilitis atau radang amandel, dilansir Healthline.

Perubahan amandel ini sering disertai kesulitan menelan, suara serak, leher terasa kaki, atau nyeri saat menelan.

2. Ada bintik-bintik putih

Penyebab bintik putih pada amandel yang paling umum adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur, seperti:

  • Penyakit menular (tonsilitis, radang tenggorokan, mononukleosis).
  • Kandidiasis oral.
  • Batu amandel.

Bintik-bintik putih tersebut bisa menjadi tanda infeksi (kadang-kadang disebut “kantong nanah”) atau, pada batu amandel, bercak putih tersebut merupakan warna dari kotoran yang membentuk batu tersebut.

3. Berwarna merah gelap

Amandel yang tampak merah biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Dipaparkan dalam laman Johns Hopkins Medicine, berikut berbagai kuman yang dapat menyebabkan amandel berwarna merah gelap:

  • Streptococcus (penyebab paling umum).
  • Adenovirus.
  • Virus herpes simpleks.
  • Virus Ebstein-Barr.

Amandel yang berwarna merah merupakan tanda bahwa amandel sedang mengalami infeksi. Ketika salah satu kuman di atas menginfeksi amandel, maka akan timbul respons imun untuk membantu melawan infeksi. Ini menyebabkan amandel menjadi kemerahan, bengkak, dan nyeri.

3. Beberapa kondisi yang dapat memengaruhi amandel

ilustrasi tonsilitis akut (scientificanimations.com)

Ada beberapa kondisi berbeda yang dapat memengaruhi amandel. Yang paling umum adalah tonsilitis. Bakteri dan virus dapat menyebabkannya, dan infeksinya bisa bersifat jangka pendek (akut) maupun jangka panjang (kronis).

Gejala tonsilitis yang paling umum adalah sakit tenggorokan dan pembengkakan amandel.

Kondisi lain yang dapat memengaruhi amandel termasuk:

  • Radang tenggorokan: Disebabkan oleh bakteri Streptococcus, radang tenggorokan dapat menyebabkan sakit tenggorokan, nyeri leher, dan demam.
  • Batu amandel: Disebut juga tonsillolith, batu amandel adalah benjolan kecil berwarna putih atau kuning di amandel. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan nyeri amandel, bau mulut, atau rasa tidak enak.
  • Abses peritonsil: Kantong infeksi yang mendorong amandel ke sisi lain tenggorokan, abses peritonsil dapat menyebabkan kesulitan menelan atau bernapas. Jika ini terjadi, segera hubungi dokter. Perawatan segera sangat penting.
  • Mononukleosis: Disebabkan oleh virus herpes yang disebut Epstein-Barr, mononukleosis dapat menyebabkan pembengkakan amandel, sakit tenggorokan, kelelahan, dan ruam kulit.
  • Amandel membesar (hipertrofi): Amandel yang lebih besar dari biasanya dapat menghalangi jalan napas, menyebabkan mendengkur atau sleep apnea.
  • Kanker amandel: Bentuk paling umum dari kanker orofaring, kanker amandel sering dikaitkan dengan human papillomavirus (HPV). Gejalanya meliputi nyeri amandel, benjolan di leher, dan darah di air liur.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya