TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Erotomania, Fenomena Delusi Merasa Dicintai Seseorang

Delusi cinta yang bisa berbahaya

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Genessa Panainte)

Apakah kamu pernah merasa bahwa seseorang yang kamu kagumi sangat mencintaimu, padahal kamu tidak pernah berinteraksi dengan mereka? Apakah kamu yakin bahwa mereka memberimu tanda-tanda cinta, meskipun mereka tidak pernah mengatakan atau menunjukkannya secara langsung? Familier dengan situasi ini, kan?

Jika ya, mungkin kamu mengalami erotomania, suatu kondisi kesehatan mental yang membuat seseorang memiliki keyakinan yang salah tentang perasaan seseorang terhadapmu. Erotomania juga disebut sebagai sindrom De Clérambault dan biasanya menargetkan orang terkenal, berkuasa atau berpengaruh. Ingin tahu lebih banyak tentang fakta erotomania? Simak lima fakta menarik berikut ini.

1. Erotomania bisa terjadi sendiri atau bersamaan dengan gangguan mental lain

ilustrasi pasangan (unsplash.com/No Revisions)

Erotomania bisa muncul secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas atau bisa juga merupakan gejala dari gangguan mental lain yang mempengaruhi cara berpikir seseorang. Beberapa gangguan mental yang bisa berhubungan dengan erotomania adalah skizofrenia, bipolar, tumor otak, kecanduan narkoba atau alkohol, dan demensia (meskipun jarang). Seseorang dengan gangguan kesehatan mental sering kali lebih mudah mengalami erotomania.

Baca Juga: 5 Penyebab Munculnya Rasa Lapar saat Begadang

2. Erotomania dipengaruhi oleh faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Alice Donovan Rouse)

Penyebab pasti erotomania belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risikonya. Salah satunya adalah faktor genetik, yaitu adanya riwayat keluarga yang mengalami halusinasi atau delusi. Faktor lingkungan, seperti mengalami stres, trauma, kehilangan orang yang dicintai, atau isolasi sosial, juga bisa memicu erotomania. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang tidur, kurang olahraga, atau mengonsumsi zat-zat berbahaya, juga bisa mempengaruhi keseimbangan kimia di otak yang berhubungan dengan erotomania.

3. Erotomania ditandai oleh keyakinan yang kuat dan tidak bisa diubah

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Jake Patrick)

Gejala utama erotomania adalah keyakinan yang salah bahwa seseorang sangat mencintai mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukungnya. Keyakinan ini bisa berkembang dan bertahan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bahkan setelah ditolak atau diabaikan oleh orang yang mereka cintai. Penderita erotomania bisa menjadi sangat terobsesi dengan orang tersebut dan berusaha untuk berkomunikasi atau bertemu dengan mereka dengan berbagai cara. Mereka juga bisa merasa cemburu atau marah jika mereka melihat orang tersebut bersama orang lain atau merasa tidak setia.

4. Erotomania bisa menyebabkan perilaku yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain

ilustrasi pasangan (unsplash.com/Daniil Onischenko)

Erotomania bisa berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis dan sosial seseorang. Orang dengan erotomania bisa mengalami depresi, kecemasan, gangguan tidur, atau gangguan makan karena keyakinan mereka yang tidak sesuai dengan kenyataan. Mereka juga bisa kehilangan minat atau motivasi untuk melakukan aktivitas lain selain yang berhubungan dengan orang yang mereka cintai. Selain itu, erotomania bisa menyebabkan perilaku yang berbahaya bagi diri sendiri atau orang lain, seperti mengganggu, mengancam, atau menyerang orang yang mereka cintai, atau melanggar hukum karena keyakinan mereka.

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Menulis di saat senggang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya