TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Hal Penting tentang Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orangtua Wajib Tahu!

Sering haus, napas semakin cepat, dan beraroma buah

ilustrasi anak-anak makan permen (freepik.com/user18526052)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendokumentasikan hingga tahun 2014 terdapat 1.021 kasus diabetes tipe 1 di Indonesia (Rumah Sakit Universitas Indonesia, May 2023). Disebutkan di laman Pregnancy Birth Baby Australia bahwa diabetes tipe 1 memang yang paling sering didiagnosis pada anak. Di negara Australia, sekitar 26 dari setiap 100.000 anak di bawah usia 5 tahun memperoleh diagnosa tersebut.

Diabetes tipe 1 tergolong penyakit autoimun yang mana sistem imun tubuh merusak sel di pankreas yang memproduksi insulin. Mengingat kondisi ini rawan terjadi pada anak-anak maka tidak ada salahnya untuk mengetahui apakah ada kategori tertentu yang membuat anak kecil rentan didiagnosis diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 1 merupakan penyakit jangka panjang dan tidak bisa sembuh sepenuhnya. Itulah kenapa, orangtua yang anaknya baru saja memperoleh diagnosis diabetes tipe 1 perlu mendapatkan edukasi terkait penyakit tersebut. Apa saja yang harus diketahui tentang diabetes tipe 1 pada anak? Simak penjabarannya di sini.

Baca Juga: Benarkah Diabetes Tipe 2 Bersifat Reversibel?

1. Faktor risiko diabetes tipe 1

ilustrasi cek gula darah (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Penyebab munculnya diabetes tipe 1 tidak diketahui secara pasti. Diagnosis umumnya diberikan saat anak berusia antara 5 hingga 7 tahun dan pada masa pubertas, seperti dilansir publikasi dari StatPearls Publishing tahun 2023. Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah faktor risiko dari kondisi diabetes tipe 1:

  • Faktor keturunan, misalnya satu atau dua orangtua atau mungkin saudara kandung mempunyai diabetes tipe 1.
  • Beberapa genetik tertentu.
  • Ras contohnya di Amerika Serikat (AS), anak keturunan kulit putih non-hispanik lebih sering menderita diabetes tipe 1 dibandingkan dengan anak lain.
  • Virus. Merujuk laman Diabetes UK, salah satu virus yang berpotensi tinggi menyebabkan diabetes tipe 1 adalah Human Enteroviruses atau HEV.

2. Gejala diabetes tipe 1

ilustrasi anak makan kue (pexels.com/cottonbro)

Pusat Pencegahan dan Penyebaran Penyakit (CDC) di Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa gejala diabetes tipe 1 ada yang tidak langsung tampak dan ada pula yang menyerupai sakit flu. Walau sekilas tampak tak berbahaya, justru orangtua harus peka. Sebab, ini artinya diabetes tipe 1 pada anak akan sulit dicermati. 

Laman Children's Healthcare of Atlanta menyarankan orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda yang lebih spesifik dari diabetes tipe 1, berikut di antaranya:

  • rasa haus yang meningkat
  • rasa lapar yang ekstrem
  • cepat merasa lelah
  • berat badan turun padahal porsi makan banyak
  • sering buang air kecil.

Sementara itu, apabila tanda-tanda ini tidak terdeteksi atau terlewatkan maka orangtua dapat memperhatikan gejala lain, yaitu:

  • sakit perut
  • mual
  • muntah
  • napas menjadi cepat kemudian bau napas menyerupai aroma buah
  • tidak sadarkan diri

3. Metode pengobatan diabetes tipe 1

ilustrasi cek gula darah (freepik.com/wirestock)

Pengobatan utama untuk diabetes tipe 1 adalah insulin yang disertai dengan pola makan yang sehat, rutin berolahraga, serta memonitor kadar gula di dalam darah secara teratur. Merangkum Mayo Clinic, dokter biasanya akan mendiskusikan tahapan pengobatan dan memberitahu orangtua kisaran target kadar gula darah. Target kisaran ini dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia anak.

Mengacu kepada sumber yang sama, ada 4 jenis insulin dan 3 jenis cara penyalurannya yang dapat dilakukan di anak. Berikut ini jenis insulin yang dimaksud:

  • Kerja cepat (fast acting): insulin mulai bekerja 15 menit setelah masuk ke dalam tubuh dan mempunyai durasi sekitar 4 jam.
  • Kerja pendek (short acting): insulin mulai bekerja kurang lebih 30 menit setelah masuk ke dalam tubuh dan mempunyai durasi 4 hingga 6 jam.
  • Kerja menengah (intermediate acting): insulin mulai bekerja 1 hingga 3 jam setelah masuk ke tubuh. Masa durasi antara 12 hingga 24 jam. Insulin ini sering disebut NPH insulin.
  • Kerja panjang (long acting insulin): masa durasi insulin antara 14 hingga 40 jam.

Sementara 3 jenis penyaluran insulin dapat dilakukan dengan cara:

  • Menggunakan jarum suntik yang tipis dan kecil.
  • Menggunakan pena insulin.
  • Pompa insulin (insulin pump), yaitu sebuah alat yang ditempelkan di bagian luar tubuh yang mana dapat diprogram seberapa banyak insulin dimasukkan ke dalam tubuh setiap harinya dan juga ketika sedang makan.

Verified Writer

Maria Sutrisno

part time penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya