TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Alergi yang Paling Umum, dari Debu hingga Makanan

Berhati-hatilah dan hindari pemicunya, ya!

thehealthy.com

Apakah kamu mempunyai alergi? Alergi adalah kondisi yang cukup umum, diperkirakan 1 dari 4 orang di Britania Raya pernah mengalami alergi, berdasarkan data dari National Health Service (NHS). Umumnya, alergi dialami di masa kanak-kanak dan kebanyakan akan pergi dengan sendirinya ketika dewasa. Tetapi, ada pula alergi yang terus menetap seumur hidup.

Lantas, apa saja pemicu alergi paling umum dan berapa banyak orang yang mengalaminya? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Serbuk sari

centerforent.com

Ada sebagian orang yang alergi dengan rumput dan serbuk sari. Kondisi ini disebut dengan hay fever atau rinitis alergi. Menurut data dari Asthma and Allergy Foundation of America, alergi ini dialami oleh 6,1 juta anak-anak dan 20 juta orang dewasa.

Alergi serbuk sari adalah alergi musiman. Tanaman melepaskan butiran serbuk sari setiap musim semi, panas, dan gugur. Serbuk sari yang kecil, ringan, dan kering ini mudah dibawa oleh angin. Serbuk sari ini berasal dari rumput, gulma, bunga, dan pohon.

Seperti apa gejala alergi serbuk sari? Ada banyak, mulai dari bersin, hidung berlendir karena produksi ingus berlebih, mata merah dan berair, pembengkakan di sekitar mata, hidung tersumbat, hingga gatal pada hidung, telinga, mulut, dan mata.

2. Jamur

iqair.com

Pernahkah kamu menjumpai jamur di permukaan tembok atau roti? Ternyata, jamur ini bisa memicu reaksi alergi, lho. Jamur ini bisa melepaskan partikel kecil ke udara yang bisa terhirup, jelas laman National Health Service (NHS).

Menurut data dari American College of Occupational and Environmental Medicine (ACOEM), ada 25 persen orang yang alergi terhadap jamur kecil berspora ini. Jamur ini tumbuh subur di daerah yang lembap seperti kamar mandi.

Gejala alergi jamur mirip dengan alergi serbuk sari dan tungau debu, yakni bersin, mata gatal dan berair, hidung tersumbat, pilek, dan batuk, tutur laman Web MD. Jika kamu menjumpai jamur, semprotkan hidrogen peroksida dengan konsentrasi 3 persen. Biarkan selama 10 menit, lalu gosok dengan spons. Jangan lupa pakai sarung tangan!

3. Tungau debu

flickr.com

Sesuai namanya, tungau debu berukuran sangat kecil, mirip seperti debu. Warnanya putih dan sering ditemui di tempat tidur, karpet, perabotan, atau tempat lain di mana sel kulit mati menumpuk, ujar laman Healthline.

Berdasarkan data dari Asthma and Allergy Foundation of America, sekitar 20 juta orang Amerika Serikat memiliki alergi tungau debu. Gejalanya ialah bersin, pilek, mata gatal, merah atau berair, dan pembengkakan di bawah mata, terang laman Mayo Clinic.

Alergi tungau debu bisa disembuhkan dengan semprotan hidung steroid, dekongestan, dan antihistamin. Untuk menghindari tungau debu, cucilah seprai dan sarung bantal-guling seminggu sekali dengan air panas, saran laman Web MD.

Baca Juga: Apa Manusia Bisa Alergi terhadap Air? Ini 7 Hal yang Perlu Kamu Pahami

4. Bulu binatang

atellani.com

Ternyata, bulu kucing atau anjing bisa memicu alergi, lho. Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, 3 dari 10 orang mengalami reaksi alergi terhadap kucing dan anjing. Orang yang alergi dengan bulu binatang biasanya memiliki sistem kekebalan yang terlalu sensitif.

Yang memicu alergi adalah protein yang tidak berbahaya dalam air seni, air liur, atau sel kulit mati pada hewan. Gejala yang bisa dikenali adalah mata meradang, hidung tersumbat, hingga pembengkakan dan gatal pada selaput lendir.

Akan lebih parah jika alergen ini masuk ke paru-paru. Sebab, ini bisa memicu masalah pernapasan yang parah seperti sesak napas! Reaksi ini umumnya muncul 15-30 menit setelah menghirup alergen. So, you have to be careful!

5. Makanan

medicalnewstoday.com

Pasti, kamu punya teman yang alergi terhadap makanan, kan? Atau justru kamu sendiri yang punya alergi itu? Alergi makanan sangat bervariasi pemicunya, mulai dari kacang, udang, kepiting, telur, susu, gandum, dan masih banyak lagi, tutur laman Healthline.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Chee K. Woo dan Sami L. Bahna yang diterbitkan di Clinical and Translational Allergy pada tahun 2011, berdasarkan survei pada 14.948 orang di Amerika Serikat, ada 2,2 persen orang yang alergi binatang bercangkang seperti udang, kepiting, lobster, kerang, dan tiram.

Untuk mengatasinya, kamu harus jeli dalam memperhatikan label makanan dan menghindari makanan yang membuat alergimu kambuh. Untuk berjaga-jaga, selalu bawa obat alergi seperti antihistamin, saran Harvard Health Publishing.

6. Lateks

mjtrends.com

Rupanya, kain berbahan lateks bisa memicu alergi, lho! Menurut studi berjudul "Current Prevalence Rate of Latex Allergy: Why it Remains a Problem?" yang diterbitkan di Journal of Occupational Health, rata-rata alergi lateks di seluruh dunia adalah 9,7 persen untuk tenaga medis, 7,2 persen untuk pasien yang rentan, dan 4,3 persen untuk populasi umum.

Reaksi alergi pun akan terjadi setelah memakai benda berbahan lateks, misalnya sarung tangan atau kondom. Gejalanya adalah kulit merah dan gatal, mata berair dan iritasi, pilek, bersin, batuk, dan bahkan anafilaksis, jelas laman Web MD.

Untuk mengatasi alergi lateks, mungkin kamu perlu minum antihistamin. Dokter juga bisa merekomendasikan injector epinefrin otomatis, seperti Auvi-Q atau EpiPen. Ini bisa dilakukan saat kondisi darurat, semisal terjadi reaksi anafilaksis.

Baca Juga: 10 Penyakit yang Disebarkan lewat Gigitan Nyamuk, Waspada ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya