TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Beberapa Orang Tidak Merasakan Efek Kafein?

Reaksi tubuh setiap orang berbeda-beda

Ilustrasi minum kopi (freepik.com/freepik)

Kopi, dengan kandungan kafeinnya, telah menjadi minuman yang sangat populer di seluruh dunia. Selain kopi, kafein juga terkandung dalam teh, minuman berenergi, minuman bersoda, atau produk cokelat.

Kafein adalah stimulan, yang berarti meningkatkan aktivitas di otak dan sistem saraf. Hal ini juga meningkatkan sirkulasi bahan kimia seperti kortisol dan adrenalin dalam tubuh.

Dalam dosis kecil, kafein bisa membuat kamu merasa segar dan fokus. Dalam dosis besar, kafein bisa menyebabkan cemas dan sulit tidur.

Meski demikian, efek kafein pada setiap orang bisa berbeda. Ada orang yang bisa minum kopi pada malam hari dan tetap bisa tidur nyenyak, sementara yang lain merasakan efek stimulan yang kuat.

Dalam artikel ini, akan dibahas kenapa beberapa orang tidak merasakan efek kafein.

1. Gen penentu sensitivitas kafein

ilustrasi kopi (freepik.com/jannoon028)

Salah satu penjelasan utama mengapa beberapa orang tidak merasakan efek kafein adalah karena faktor genetik

Salah satu gen yang memainkan peran penting dalam sensitivitas tubuh terhadap kafein adalah CYP1A2.

Menurut studi, gen ini mengendalikan enzim dengan nama yang sama, yaitu CYP1A2, yang bertanggung jawab untuk memecah kafein dan mengeluarkannya dari tubuh. Varian gen ini mempengaruhi seberapa cepat seseorang dapat memetabolisme kafein (JAMA Network Open, 2023).

Sekitar setengah populasi memiliki dua salinan varian dari gen CYP1A2, membuat mereka menjadi pemecah kafein dengan cepat. Sekitar 40 persen memiliki satu salinan dan menjadi pemecah kafein dengan lambat, sementara 10 persen sisanya tanpa salinan dikenal memecah kafein sangat lambat.

Faktor tersebut menentukan seberapa cepat tubuh dapat menghilangkan kafein dari sistem.

Baca Juga: 7 Tanda Tubuh Kelebihan Kafein, Termasuk Mudah Marah

2. Jumlah reseptor adenosin

ilustrasi minum kopi (freepik.com/ansiia)

Cara kafein memengaruhi otak juga dipengaruhi oleh jumlah reseptor adenosin di dalamnya.

Adenosin adalah senyawa yang membuat kamu merasa mengantuk. Kafein bekerja dengan mengikat reseptor adenosin dan menghalangi aktivasinya, sehingga kamu merasa lebih terjaga.

Menurut penelitian, jumlah reseptor ini bisa ditentukan oleh faktor genetika dan seberapa banyak kafein yang biasanya dikonsumsi seseorang. Jika seseorang memiliki banyak reseptor adenosin, mereka mungkin memerlukan lebih banyak kafein untuk merasakan efek yang sama. Sebaliknya, orang dengan sedikit reseptor adenosin mungkin kurang sensitif terhadap kafein (Scientific Reports, 2021).

Verified Writer

Nida

Capturing life's whispers, one sentence at a time.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya