Apa Itu SUDEP pada Epilepsi? Komplikasi Epilepsi Terburuk
Paling sering terjadi pada malam hari atau saat tidur
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudden unexpected death in epilepsy atau disingkat SUDEP terjadi ketika penderita epilepsi yang tampaknya sehat meninggal dunia tanpa alasan yang jelas. Ini merupakan konsekuensi dari epilepsi yang paling berbahaya.
Diperkirakan lebih dari 3.000 orang akan meninggal setiap tahun akibat SUDEP dan hal ini dapat terjadi pada siapa saja yang menderita epilepsi, meskipun individu tertentu mempunyai risiko lebih besar, dilansir CURE Epilepsy.
Apa itu SUDEP?
SUDEP adalah kematian mendadak dan tidak terduga dari seseorang dengan epilepsi, padahal orang tersebut terlihat sehat. Pada kasus SUDEP, tidak ditemukan penyebab kematian lain saat dilakukan otopsi.
Menurut Epilepsy Foundation, setiap tahun, lebih dari 1 dari 1.000 orang dengan epilepsi meninggal karena SUDEP. Ini adalah penyebab utama kematian pada orang yang mengalami kejang yang tidak terkontrol.
Penderita epilepsi sering kali ditemukan meninggal di tempat tidur dan tampaknya tidak mengalami kejang. Lebih dari sepertiga kasus, terdapat kejang yang disaksikan atau tanda-tanda kejang baru-baru ini yang terjadi dekat dengan saat kematian. Mereka sering ditemukan berbaring telungkup.
Tidak ada yang yakin mengenai penyebab kematian pada kejadian SUDEP dan mungkin berbeda antar kasus. Beberapa peneliti berpendapat bahwa kejang menyebabkan irama jantung tidak teratur. Penelitian lain menunjukkan bahwa kesulitan bernapas setelah kejang menyebabkan kematian.
Kemajuan penelitian SUDEP sejak tahun 1997 mendorong para peneliti internasional untuk mengusulkan revisi definisi internasional untuk SUDEP pada tahun 2011. SUDEP merupakan deskripsi yang tepat pada kondisi berikut (Epilepsia, 2011):
- Seseorang dengan epilepsi meninggal secara tiba-tiba atau tidak terduga.
- Kematian dapat disaksikan atau tidak disaksikan.
- Kematian karena trauma, tenggelam dan/atau status epileptikus telah dikecualikan.
- Pemeriksaan postmortem tidak mengungkapkan penyebab kematiannya.
- Kematian seperti itu paling sering terjadi pada malam hari atau saat tidur. Meskipun sering kali terdapat bukti kejang sebelum kematian, tetapi hal ini tidak selalu terjadi.
Jika tidak ada pemeriksaan postmortem, kematian hanya dapat diklasifikasikan sebagai ‘probable’ SUDEP. Jika penyebab kematian yang bersaing adalah kematian saat ini, maka kematian tersebut dapat diklasifikasikan sebagai 'possible' SUDEP.
Baca Juga: Apakah Epilepsi Bisa Menyebabkan Kematian?