TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pulpitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan

Bisa sebabkan sakit gigi parah dan kondisi darurat gigi

ilustrasi pasien menjalani perawatan untuk pulpitis (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Intinya Sih...

  • Pulpitis adalah peradangan pada pulpa, jaringan lunak bagian dalam gigi yang berisi saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat.
  • Ada dua jenis pulpitis yang dibagi berdasarkan tingkat infeksinya, yaitu reversibel dan ireversibel.
  • Penyebab pulpitis yang paling umum adalah ketika bakteri mengiritasi pulpa melalui area kerusakan gigi, termasuk karies gigi.

Pulpa adalah jaringan lunak bagian dalam gigi yang berisi saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat. Pulpa memasok nutrisi dan darah ke lapisan luar gigi yang keras untuk menjaganya tetap sehat.

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa. Biasanya ini terjadi ketika ada iritasi di dalam gigi. Pulpitis dapat menyebabkan sakit gigi yang parah dan kondisi darurat gigi.

1. Penyebab

Berdasarkan sebuah tinjauan sistematis tahun 2016, penyebab pulpitis yang paling umum adalah ketika bakteri mengiritasi pulpa melalui area kerusakan gigi, termasuk karies gigi.

Penyebab lain dari peradangan pulpa meliputi:

  • Kebiasaan menggemeretakkan gigi.
  • Trauma atau cedera pada gigi.
  • Prosedur gigi invasif berulang.

Hal-hal di atas biasanya pertama-tama menyebabkan pulpitis yang reversibel. Jika pulpa terus meradang, pulpitis menjadi ireversibel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pulpa mati.

2. Jenis

ilustrasi dokter gigi memeriksa pasien dengan pulpitis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada dua jenis pulpitis yang dibagi berdasarkan tingkat infeksinya:

  • Pulpitis reversibel: Pada tahap awal ini, pulpitis masih dapat dibalikkan (reversibel) jika dokter gigi segera memperbaiki gigi yang terdampkan dan menutupnya dengan tambalan.
  • Pulpitis ireversibel: Pada tahap ini, inflamasi menjadi lebih parah dan gigi tidak dapat dipulihkan. Jaringan pulpa seiring waktu akan mati. Ini disebut nekrosis pulpa.

3. Gejala

Gejala pulpitis reversibel

  • Sensitivitas terhadap makanan atau minuman manis.
  • Nyeri tajam.
  • Sensitivitas terhadap dingin yang berlangsung selama beberapa detik.
  • Gigi tidak terasa sakit saat diketuk.

Gejala pulpitis ireversibel

  • Nyeri spontan.
  • Nyeri intens.
  • Sensitivitas terhadap panas.
  • Sensitivitas terhadap dingin yang berlangsung selama lebih dari 30 detik.
  • Nyeri ketika gigi diketuk.
  • Pembengkakan di sekitar gigi dan gusi.
  • Bau mulut.
  • Demam.
  • Rasa sakit yang bergerak.
  • Sulit menemukan mana gigi yang sebetulnya merupakan sumber sakit.

Saat peradangan berkembang di gigi, pulpa bisa mati. Ini dapat terjadi pada kasus pulpitis ireversibel, dan setelah ini terjadi, rasa sakit akan berhenti. Gigi tidak akan sensitif lagi terhadap panas atau dingin, tetapi mungkin masih terasa sakit saat diketuk.

Gigi kemudian dapat terinfeksi dan menyebabkan abses. Abses akan mengangkat gigi ke dalam soket. Gigi mungkin terasa lebih tinggi dari gigi lainnya saat kamu menggigit.

Baca Juga: Tips Pasca Perawatan Saluran Akar Gigi

4. Diagnosis

ilustrasi rontgen gigi (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Dokter gigi dapat mendiagnosis pulpitis dari gejala, pemeriksaan gigi, dan mungkin rontgen gigi. Dalam beberapa kasus, dokter gigi dapat melakukan tes lain, seperti:

  • Tes sensitivitas: Dokter gigi akan memeriksa untuk melihat apakah rangsangan dingin atau panas menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Tes ketuk gigi: Dokter gigi mengetuk gigi dengan lembut dengan instrumen ringan untuk memeriksa tingkat peradangan.
  • Tes elektrik pulpa: Dokter gigi dapat menggunakan alat untuk mengirimkan muatan listrik kecil ke pulpa. Jika kamu bisa merasakan muatannya, pulpa merespons secara normal dan pulpitis mungkin reversibel.

Tes-tes di atas dapat membantu dokter gigi untuk menentukan tingkat kerusakan dan mungkin menyelamatkan pulpa.

5. Perawatan

Perawatan akan tergantung pada apakah pulpitis reversibel atau ireversibel.

Apabila reversibel, rasa sakit dan ketidaknyamanan akan hilang setelah penyebab peradangan yang mendasarinya diobati. Jika disebabkan oleh gigi berlubang atau gigi patah, maka dokter gigi bisa memperbaiki gigi untuk melindungi pulpa. Pulpa seharusnya pulih dan kembali ke keadaan normal dan sehat setelah dokter gigi menghilangkan sumber iritasi.

Dalam kasus pulpitis ireversibel, artinya ada sesuatu yang merusak saraf yang tidak dapat diperbaiki, dan peradangan pada pulpa tidak dapat dipulihkan.

Dokter gigi biasanya akan melakukan perawatan saluran akar untuk menghilangkan pulpa yang sekarat. Sebagai alternatif, dokter gigi dapat mencabut seluruh gigi, meskipun ini biasanya bukan pilihan pengobatan pertama jika dokter gigi dapat menyelamatkan gigi.

Dokter gigi tidak akan merekomendasikan antibiotik sistemik sebagai pengobatan untuk pulpitis ireversibel. Ini karena antibiotik tidak akan mengurangi rasa sakit dan tidak menyembuhkan saraf dalam gigi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya