TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gejala dan Cara Mengatasi Hipoglikemia yang Sering Muncul saat Puasa

Bisa terjadi pada orang dengan diabetes

ilustrasi hipoglikemia (freepik.com/jcomp)

Intinya Sih...

  • Risiko hipoglikemia meningkat pada pasien diabetes yang berpuasa.
  • Hipoglikemia saat puasa Ramadan bisa terjadi karena orang yang puasa menahan diri dan makan dan minum selama belasan jam.
  • Selain itu, orang yang puasa yang memiliki diabetes cenderung mengalami lebih banyak hipoglikemia karena efek obat yang mereka konsumsi untuk mengendalikan diabetes selama periode puasa.

Beberapa data menunjukkan bahwa dari 13 negara yang populasinya sebagian Muslim, yang sering didapatkan pada beberapa orang yang menjalani ibadah puasa adalah bahaya terjadinya komplikasi akut atau efek yang cepat terjadi akibat puasa dengan riwayat diabetes. Beberapa potensi risiko utama yang sering dijumpai adalah hipoglikemia, menurut laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

Hipoglikemia atau gula darah rendah banyak dialami oleh seseorang saat berpuasa, khususnya bagi pasien diabetes dan gangguan kesehatan lainnya yang berkaitan dengan kadar gula darah. Kondisi ini terjadi karena kurangnya asupan glukosa dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Mengutip dari Mayo Clinic, hipoglikemia merupakan kondisi yang terjadi saat kadar gula darah (glukosa) darah turun hingga batas normal. Kadar gula darah saat puasa umumya sebesar 70 mg/dL. Jika kurang dari itu, itu menandakan hipoglikemia.

1. Penyebab hipoglikemia saat puasa

ilustrasi obat dan alat cek gula darah (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Hipoglikemia saat puasa Ramadan bisa terjadi karena orang yang puasa menahan diri dan makan dan minum selama belasan jam (International Journal of Surgery: Global Health, 2023).

Selain itu, orang yang puasa yang memiliki diabetes melitus cenderung mengalami lebih banyak hipoglikemia karena efek obat yang mereka konsumsi untuk mengendalikan diabetes selama periode puasa.

Hipoglikemia sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1 atau penderita diabetes tipe 2 dan mengonsumsi insulin atau obat diabetes lainnya. Dirangkum dari MedlinePlus, itu bisa terjadi karena:

  • Efek samping insulin atau obat lain yang membantu pankreas melepaskan insulin ke dalam darah. Obat-obatan ini dapat menurunkan kadar glukosa.
  • Tidak makan atau minum cukup karbohidrat. Karbohidrat adalah sumber utama glukosa bagi tubuh.
  • Melakukan aktivitas fisik lebih banyak dari biasanya.
  • Minum terlalu banyak alkohol tanpa makanan yang cukup.
  • Kamu sakit dan tidak bisa makan cukup atau mengurangi makanan.

Meski jarang terjadi, orang tanpa diabetes bisa mengalami gula darah rendah. Penyebabnya bisa karena kondisi seperti penyakit hati, penyakit ginjal, dan defisiensi hormon (kekurangan hormon tertentu).

Hal ini juga dapat terjadi pada orang yang pernah menjalani operasi penurunan berat badan tertentu.

Beberapa obat, seperti obat jantung tertentu dan antibiotik, juga bisa menjadi penyebab.

Temui dokter untuk mengetahui penyebab gula darah rendah dan cara mengobatinya.

Baca Juga: 7 Fakta Hipoglikemia, Penyakit yang Berpotensi Menyerang Orang Puasa

2. Gejala

ilustrasi hipoglikemia (pexels.com/Pavel Danyluk)

Menurut Kemenkes, ada beberapa gejala hipoglikemia yang perlu diperhatikan, di antaranya:

Hipoglikemia ringan

  • Lelah.
  • Pusing.
  • Pucat.
  • Sulit berkonsentrasi.
  • Bibir kesemutan.

Hipoglikemia berat

  • Gangguan penglihatan.
  • Kejang.
  • Mengantuk.
  • Hilang kesadaran.
  • Menyebabkan koma apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Dengan mengetahui gejala-gejala hipoglikemia, diharapkan ini bisa menjadi pengingat untuk rutin cek gula darah. Segera lakukan penanganan agar tidak mengalami hipoglikemia berat.

Verified Writer

Yayan Alvredo

Patient, Focus, Dicipline

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya