Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anemia makrositik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anemia makrositik adalah jenis anemia yang ditandai dengan pembesaran sel darah merah. Seperti kasus anemia lainnya, anemia makrositik juga mengacu pada kadar hemoglobin yang rendah. Hemoglobin sendiri adalah protein dalam darah yang salah satu fungsinya mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Anemia makrositik dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan folat (vitamin B9). Inilah kenapa kadang anemia makrositik juga disebut sebagai anemia defisiensi vitamin. 

Ada beberapa penyebab potensial yang dikaitkan dengan anemia makrositik. Penasaran dengan kondisi medis yang satu ini, termasuk gejala, jenis, diagnosis, dan perawatannya? Luangkan waktumu sejenak untuk membaca ulasan berikut sampai tuntas, ya.

1. Jenis

ilustrasi anemia makrositik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anemia makrositik ditandai dengan makrositosis, yakni sel darah merah berukuran besar. Menurut artikel yang termuat dalam Medical Clinics of North America, dokter mengelompokkan anemia makrositik ke dalam dua jenis, yaitu:

  • Anemia makrositik megaloblastik: Karakteristiknya adalah sel darah merah belum matang, ukuran besar, dan secara struktural cenderung abnormal. Ini biasanya berhubungan dengan kekurangan vitamin B12, B9, atau kondisi lain yang mengganggu kinerja tubuh terkait vitamin tersebut.

  • Anemia makrositik non-megaloblastik: Jenis ini memiliki ukuran sel darah merah besar, tetapi secara struktural tidak memiliki kelainan. Anemia makrositik non-megaloblastik sering dikaitkan dengan beberapa gangguan medis, seperti kondisi hati, hipotiroidisme, dan sindrom mielodisplasia. Sementara itu, kebiasaan hidup yang tidak sehat, misalnya konsumsi alkohol berlebih, juga dikaitkan dengan penyebab anemia makrositik non-megaloblastik.

2. Gejala

Editorial Team

Tonton lebih seru di