ilustrasi jenis aneurisme aorta (ahajournals.org)
Kamu mungkin memiliki peningkatan risiko terkena aneurisme aorta karena usia, riwayat keluarga, gen, kebiasaan gaya hidup, kondisi medis, atau jenis kelamin.
1. Usia dan jenis kelamin
Risiko aneurisme aorta meningkat seiring bertambahnya. Aneurisme aorta perut paling sering terjadi pada orang dewasa setelah usia 65 tahun.
Pria lebih mungkin mengembangkan aneurisme aorta. Namun, aneurisme yang sudah ada lebih mungkin pecah pada ukuran yang lebih kecil pada perempuan.
2. Riwayat kesehatan dan genetik
Menurut NHLBI, 1 dari 10 orang dengan aneurisme aorta perut memiliki riwayat keluarga. Peluang mengembangkan aneurisme aorta perut adalah 1 dari 5 untuk orang yang memiliki orang tua, saudara laki-laki, saudara perempuan, atau anak dengan kondisi tersebut (kerabat tingkat pertama).
Beberapa kondisi keluarga atau genetik meningkatkan risiko aneurisme aorta toraks. Ini termasuk:
- Sindrom Ehlers-Danlos.
- Sindrom Loeys-Dietz.
- Sindrom Marfan.
- Sindrom Turner.
- Aneurisme aorta torakalis familial.
- Katup aorta bikuspid, yang merupakan katup aorta abnormal.
3. Gaya hidup
Beberapa kebiasaan gaya hidup meningkatkan risiko aneurisme aorta:
- Merokok adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko aneurisme aorta, terutama aneurisme aorta perut. Jika kamu merokok, aneurisme aorta perut bisa tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin pecah.
- Stimulan seperti kokain dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko aneurisme aorta.
4. Kondisi medis
Kondisi medis yang merupakan faktor risiko aneurisme aorta meliputi:
- Aneurisme pembuluh darah di bagian tubuh lainnya.
- Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
- Kondisi kardiovaskular, seperti aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan penyakit arteri perifer.
- Kadar kolesterol darah yang tidak sehat.
- Tekanan darah tinggi, yang tidak hanya merupakan faktor risiko utama aneurisme aorta toraks, tetapi juga faktor risiko aneurisme aorta perut.
- Infeksi bakteri, yang merupakan faktor risiko aneurisme aorta toraks.
- Kondisi ginjal seperti gagal ginjal, penyakit ginjal kronis, dan penyakit ginjal polikistik.
- Obesitas.
- Pheochromocytomaexternal, tumor langka dari kelenjar adrenal yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
- Trauma, seperti dari kecelakaan mobil atau jatuh, yang mana ini merupakan faktor risiko aneurisme aorta toraks.
- Vaskulitis.