Tangan kanan bengkak pada pasien saat serangan angioedema herediter. (commons.wikimedia.org/LucyHAE)
Dilansir WebMD, ada empat tipe angioedema dan semuanya memiliki penyebab yang berbeda.
Angioedema alergi
Ini merupakan jenis yang paling umum. Reaksi alergi bisa terjadi karena makanan, seperti kerang-kerangan, ikan, kacang tanah, kacang pohon, telur, dan susu. Selain itu, bisa juga terjadi karena reaksi terhadap serbuk sari, bulu binatang, lateks, dan sengatan serangga.
Angioedema yang diinduksi obat (drug-induced angioedema)
Beberapa obat-obatan dapat memicu angioedema, termasuk:
- Penisilin.
- Aspirin.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen dan naproxen.
- Beberapa obat tekanan darah yang disebut angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor juga dapat menyebabkan flare-up yang terjadi sangat cepat. Bahkan, pada orang yang mengonsumsi obat ACE inhibitor dalam waktu lama, reaksi tiba-tiba tetap dapat terjadi.
Angioedema herediter (hereditary angioedema/HAE)
Ini merupakan jenis yang jarang, terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup protein darah yang disebut C1 esterase inhibitor. Itu memungkinkan cairan dari darah Anda pindah ke jaringan lain, yang menyebabkan pembengkakan.
Penderita biasanya mengalami serangan penyakit pertama sebelum usia 12 tahun. Orangtua bisa mewariskan kondisi ini kepada anaknya.
Ada jenis lain yang sangat langka yang disebut angioedema yang didapat (acquired angioedema) yang memiliki gejala yang sama dengan HAE. Ini berbeda karena acquired angioedema tidak terjadi sampai seseorang berusia lebih dari 40 tahun. Biasanya ini terjadi ketika seseorang memiliki sistem kekebalan yang lemah. Tidak seperti HAE, acquired angioedema tidak dapat diturunkan oleh orangtua kepada anak.
Angioedema idiopatik (idiopathic angioedema)
Idiopatik berarti tidak ada penyebab pembengkakan yang diketahui. Kemungkinan penyebabnya bisa meliputi:
- Kecemasan atau stres
- Infeksi minor
- Suhu tinggi atau rendah
- Olahraga berlebihan
Alergi dan angioedema yang diinduksi obat biasanya terjadi dalam waktu satu jam setelah terpapar pemicu. Jenis herediter dan yang didapat biasanya terjadi setelah beberapa jam, tetapi bisa terasa lebih cepat jika seseorang terbangun dan tiba-tiba menemukan pembengkakan.