Cara mengobati dan menangani anosmia sangat beragam, tergantung penyebabnya.
Pada orang dengan kondisi kelainan genetik, penanganannya bisa dengan beberapa opsi, seperti terapi sel dan genetik.
Bila anosmia terjadi akibat infeksi, dokter mungkin akan memberikan suplemen zink glukonat atau latihan mencium bau. Seseorang dengan gangguan penciuman pascatrauma akibat cedera kepala juga dapat memperoleh manfaat dari latihan penciuman.
Latihan mencium bau ini melibatkan mengendus empat jenis bau yang berbeda secara intens dua kali sehari selama beberapa detik selama setidaknya 4 bulan. Terapi ini bisa bermanfaat ketika seseorang mengendus berbagai bau secara bergiliran selama periode pelatihan yang lama.
Operasi atau pemberian obat-obatan kortikosteroid mungkin satu-satunya pilihan yang tersedia untuk penderita anosmia akibat gangguan sinonasal. Dokter mungkin akan merekomendasikan obat kortikosteroid untuk mengatasi anosmia, baik obat oral ataupun dalam bentuk semprotan hidung.
Kortikosteroid oral bisa efektif untuk anosmia, meskipun dosis dan durasinya masih kontroversial.
Dokter mungkin sulit untuk memprediksi apakah metode pembedahan dapat membantu mengatasi anosmia. Namun, operasi sinus endoskopi dapat memperbaiki anosmia pada beberapa orang.
Berdasarkan laporan dalam jurnal Chemical Senses tahun 2017, beberapa kasus anosmia bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Ini terjadi pada 32-66 persen pasien dengan infeksi saluran pernapasan atas.