Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HPHT dalam kehamilan (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi HPHT dalam kehamilan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kehamilan adalah periode istimewa berkembangnya janin di dalam kandungan. Salah satu tanda kehamilan yang khas yaitu terlambat jadwal menstruasi. Setelah dipastikan garis dua memakai test pack kehamilan, pasangan suami istri tentunya ingin bergegas periksa ke bidan atau dokter spesialis kandungan.

Ketika periksa ke fasilitas kesehatan, dokter akan memeriksa kesehatan ibu dan janin secara menyeluruh. Sering kali salah satu pertanyaan yang terlontar adalah mengenai HPHT. Apakah itu HPHT? Yuk, simak penjelasannya lengkapnya.

1. Apa itu HPHT?

HPHT singkatan dari hari pertama haid terakhir. Waktu HPHT penting dalam periode kehamilan. Apabila dihitung-hitung, kehamilan berlangsung 280 hari atau 40 minggu sejak HPHT. Jadi, banyak anggapan HPHT sebagai hari pertama kehamilan, meskipun pembuahan terjadi 11 sampai 21 hari setelah tanggal tersebut.

Tidak heran bidan memberikan pertanyaan seputar tanggal pertama menstruasi terakhir. Hal ini bertujuan melakukan anamnesis secara tepat untuk menentukan usia kehamilan. Cara menentukan HPHT yaitu tanggal pertama ibu mengeluarkan darah menstruasi terakhir sebelum terlambat menstruasi (hamil).

2. Fungsi HPHT dalam kehamilan

ilustrasi fungsi HPHT dalam kehamilan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sebenarnya, apa fungsi HPHT dalam kehamilan? Bermula satu tanggal penting ini dapat memprediksi banyak hal. HPHT berfungsi untuk mengetahui usia kehamilan serta memperkirakan hari perkiraan lahir (HPL).

Metode perhitungan ini sangat sederhana, sehingga tidak memerlukan alat lain. Cara perhitungan ini cukup akurat untuk perempuan dengan siklus menstruasi teratur. Asumsi periode menstruasi teratur adalah siklus 28 hari. Di sisi lain, metode ini kurang akurat apabila siklus menstruasi lebih pendek atau panjang dari rata-rata normal.

3. Cara menghitung usia kehamilan dengan HPHT

Metode penghitungan usia kehamilan dengan HPHT sedikit rumit, tetapi bukan berarti tidak bisa dipelajari. Cara yang paling banyak menggunakan rumus 4 1/3. Angka 4 1/3 dalam rumus berarti konversi bulan ke minggu. Buku berjudul Cara Penulisan Diagnosa Kebidanan Dengan Pendekatan Managemen Kebidanan Varney menyebutkan rumusnya, yaitu:

Usia kehamilan = ((waktu sekarang - HPHT) x 4 1/3)

Keterangan:

  • Waktu sekarang = waktu kunjungan saat periksa.

  • HPHT = hari pertama haid terakhir.

Cara penggunaan:

  1. Ubahlah waktu periksa dan HPHT dalam bentuk angka. Misalnya, waktu periksa tanggal 13 Juni 2024 diubah menjadi 13-06-2024.

  2. Pecah rumus menjadi (tanggal sekarang - tanggal HPHT), (bulan sekarang - bulan HPHT) x 4 1/3.

  3. Hitunglah pengurangan terlebih dahulu.

  4. Lalu, hasil bulan dikalikan 4 1/3. Jika hasilnya 1/3 berarti 3 hari, 2/3 berarti 5 hari, serta 3/3 berarti 1 minggu.

Contoh: Ibu hamil datang pada tanggal 13 Juni 2024 dengan HPHT 13 April 2024. Berapa usia kehamilannya?

Jawab:

Usia kehamilan = (13-13), (6-4) x 4 1/3

= 0 hari, 2 bulan x 4 1/3

(2 x 4)(2 x 1/3) = 8 minggu 5 hari

4. Cara menghitung perkiraan lahir dengan HPHT

ilustrasi persalinan (pexels.com/Jonathan Borba)

Tanggal perkiraan persalinan kerap disebut juga dengan istilah taksiran persalinan (TP). Cara perhitungan taksiran persalinan dengan HPHT memakai rumus Neagle atau Naegele. Buku berjudul Asuhan Kebidanan Kehamilan menyebutkan rumusnya, yaitu:

  • Rumus HPHT bulan April hingga Desember = (Hari+7) (Bulan-3) (Tahun+1)

  • Rumus HPHT bulan Januari hingga Maret = (Hari+7) (Bulan+9) (Tahun+0)

Hari pertama haid terakhir memberikan peran yang besar bagi kehamilan. Ada kalanya ibu juga lupa dengan HPHT. Tetap tenang, metode ini bukan satu-satunya untuk mengetahui usia kehamilan. Ada metode lain yang dapat digunakan, seperti hasil pemeriksaan USG. Namun, tidak ada salahnya mencatat tanggal menstruasi setiap bulan untuk peristiwa besar.

Referensi

Situmorang, R, dkk. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan. (2021). Jawa Timur: CV. Pustaka El Queena.
Rahmah, S., Malia, A., Maritalia, D., Asuhan Kebidanan Kehamilan. (2022). Banda Aceh: Syiah Kuala University Press.
Awang, M. Cara Penulisan Diagnosa Kebidanan Dengan Pendekatan Managemen Kebidanan Varney. (2024). Yogyakarta: Deepublish.
Megasari, M. Panduan Belajar Asuhan Kebidanan. (2015). Yogyakarta: Deepublish.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team