ilustrasi penggunaan ice pack (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)
Sebagaimana dilansir Verywell Health, saat menggunakan kompres es, perhatikan bagaimana sensasinya pada kulit. Tahap pertama ice burn dikenal sebagai frostnip. Frostnip menyebabkan kulit menjadi merah atau pucat, dengan sensasi kesemutan dan ditusuk-tusuk duri. Ini adalah tanda untuk menyingkirkan kompres dan hangatkan area tersebut agar tidak merusak kulit.
Mengetahui akronim CBAN juga bisa membantu, yaitu:
- Cold: dingin.
- Burn: terbakar.
- Ache: sakit atau pegal.
- Numb: mati rasa.
Itu adalah empat sensasi yang dirasakan saat kulit terlalu lama terkena suhu atau benda dingin. Jika kulit sudah terasa mati rasa, singkirkan es atau benda dingin untuk mencegah ice burn.
Pastikan juga untuk melihat jam. Waktu antara sensasi dingin awal dan mati rasa bisa berkisar antara 10 hingga 20 menit. Jadi, jangan tinggalkan atau menempelkan kompres es di kulit lebih dari itu. Rekomendasinya adalah 20 menit aktif diikuti dengan 20 menit istirahat. Jangan pernah tertidur dengan kompres es di kulit.
Selain itu, jangan menaruh atau menempelkan es atau kompres es langsung di kulit. Bungkuslah es dengan handuk atau kain bersih lainnya.
Es atau apa pun yang beku dapat memengaruhi suplai oksigen ke jaringan, mengakibatkan kerusakan parah pada kulit dan jaringannya. Ini dapat mengakibatkan ice burn.
Paparan jangka panjang terhadap suhu dingin, angin dingin, dan ketinggian dapat menyebabkan ice burn. Jika kamu mengalaminya, kamu mungkin mengalami rasa sakit, perubahan warna, mati rasa, kesemutan, lepuh, atau gatal.
Biasanya, dibutuhkan beberapa hari untuk sembuh dengan perawatan di rumah. Namun, jika kulit tetap mati rasa atau keras bahkan perawatan, sebaiknya segera dapatkan bantuan medis.