Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ketamine vial (commons.wikimedia.org/Psychonaught)

Lebih dari sebulan setelah kematian tak terduga aktor Matthew Perry (54), Los Angeles County Department of Medical Examiner merilis laporan autopsi yang menghubungkan kematiannya dengan overdosis ketamine.

Perry ditemukan tidak sadarkan diri di kolam di rumahnya pada 28 Oktober. Faktor yang berkontribusi termasuk tenggelam, penyakit arteri koroner, dan adanya buprenorfin, obat yang digunakan untuk mengobati kecanduan opioid.

Dalam artikel ini akan dibahas apa itu ketamine, penggunaan, efek samping, dan potensi bahaya yang bisa ditimbulkannya.

1. Apa itu ketamine?

Ketamine diproduksi dalam bentuk cairan yang dapat disuntikkan ke dalam tubuh, dihirup melalui hidung, atau diminum melalui tablet. Ini adalah salah satu bentuk halusinogen yang berarti dapat menyebabkan kamu merasa terlepas dari kenyataan—seperti hidup dalam film atau mimpi, mengutip laman Partnership to End Addiction.

Ketamine digunakan sebagai anestesi umum selama prosedur medis untuk membuat pasien tidak sadarkan diri. Misalnya, dapat digunakan di unit gawat darurat saat memperbaiki tulang yang patah atau luka yang menyakitkan. Dalam dosis rendah, dokter dapat menggunakannya untuk mengobati sakit parah. Ini juga digunakan di klinik hewan untuk hewan.

Jika digunakan secara ilegal, ketamine ditelan atau yang diuapkan hingga membentuk bubuk yang dapat dihirup. Tidak berbau dan tidak berasa, sehingga dapat ditambahkan ke minuman tanpa terdeteksi, dan dapat menyebabkan kehilangan ingatan. Karena telah digunakan untuk melakukan pelecehan seksual karena kemampuannya untuk membius korban, ketamine juga dianggap sebagai obat “date rape”.

Julukan ketamine di jalanan antara lain:

  • Cat tranquilizer
  • Jet K
  • Cat valium
  • Purple
  • Kit Kat
  • Special La Coke
  • Super K
  • Special K
  • Super acid
  • Vitamin K

Dalam beberapa tahun terakhir, ketamine makin populer sebagai pengobatan kesehatan mental yang potensial, terutama untuk depresi berat. Ini mungkin juga berguna untuk mengobati gangguan penggunaan narkoba. Namun, manfaat, dosis, dan efek jangka panjangnya masih dalam penyelidikan, dan berisiko jika digunakan tanpa pengawasan medis.

2. Kegunaan terapeutik

Editorial Team

Tonton lebih seru di