Konsentrat jus bisa menjadi sumber nutrisi penting, meski melalui proses industri.
Segelas (±240 ml) jus jeruk dari konsentrat beku tanpa pemanis dapat memenuhi 100 persen kebutuhan harian vitamin C, yang berperan besar dalam daya tahan tubuh dan penyembuhan luka.
Jus wortel dari konsentrat sayuran 100 persen kaya akan vitamin A, bahkan bisa mencapai 400 persen kebutuhan harian per gelas. Vitamin ini mendukung penglihatan, imunitas, reproduksi, pertumbuhan, perkembangan, serta fungsi organ vital.
Studi tahun 2021 menunjukkan konsumsi konsentrat bubuk buah, sayur, dan beri meningkatkan kadar vitamin A, C, dan E dalam tubuh.
Konsentrat jus juga menyimpan senyawa bioaktif seperti antosianin, karotenoid, dan flavonoid.
Antosianin dikaitkan dengan kesehatan jantung.
Karotenoid seperti alfa-karoten, beta-kriptoksantin, dan likopen meningkat setelah konsumsi konsentrat tertentu.
Flavonoid dari buah jeruk berpotensi melindungi dari penyakit jantung, mengurangi obesitas, serta membantu mengatur metabolisme gula dan lemak.
Vitamin A, C, E, dan karotenoid bertindak sebagai antioksidan yang membantu melawan peradangan. Meski peradangan adalah respons alami tubuh, tetapi kondisi ini terkait dengan berbagai penyakit kronis seperti kanker, diabetes tipe 2, depresi, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Senyawa antiinflamasi dalam konsentrat jus dapat membantu, meski penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
Antioksidan dalam konsentrat jus berperan melindungi kulit dari oksidan, menurunkan peradangan, serta menjaga struktur kulit. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa antioksidan hanya bisa diperoleh dari sumber nabati, sehingga jus bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkannya.
Konsentrat jus sering lebih murah dibanding jus segar, serta lebih tahan lama. Varian beku atau kemasan shelf-stable tidak mudah rusak, sehingga praktis bagi mereka yang sulit mendapatkan buah dan sayuran segar.