ilustrasi kecanduan alkohol (pexels.com/cottonbro studio)
Jenis alkohol yang berpotensi menyebabkan kebutaan adalah metanol. Zat ini bisa langsung merusak sistem saraf, termasuk saraf mata. Awalnya menyebabkan peradangan, diikuti kematian jaringan sistem saraf, yang dapat menyebabkan kebutaan dan berujung pada kematian, dilansir Hermina Hospitals.
Kadar alkohol pada minuman beralkohol bervariasi. Jenis minuman beralkohol yang diminum kebanyakan merupakan jenis senyawa etanol dengan rumus molekul C2H5OH.
Alkohol jenis ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Jadi, jika diminum dapat menyebabkan kehilangan kesadaran, dan pada kondisi yang parah bisa menyebabkan kematian.
Dalam pembuatan alkohol oplosan (self-mixed), sering kali dicampur dengan metanol (CH3OH) atau benzena (C6H6). Zat-zat tersebut juga dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan kerusakan saraf permanen (kebutaan atau kematian).
Bahan campuran telah menyatu dengan alkohol dan tidak dapat dipisahkan atau terurai.
Metanol merupakan jenis zat kimia yang dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan jika masuk ke dalam tubuh.
Dalam kasus ringan, benzena menyebabkan kekurangan eritrosit (jumlah sel darah merah dalam tubuh di bawah kisaran normal) dan leukosit (jumlah sel darah putih dalam tubuh di bawah rentang normal).
Sementara pada kasus yang parah, benzena akan menyebabkan mual bahkan kematian akibat gagal jantung dan sistem pernapasan.
Untuk kasus penglihatan kabur yang tiba-tiba, dokter spesialis mata akan memberikan terapi maksimal berupa suntikan obat dengan dosis tinggi. Ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan saraf optik akibat keracunan metanol atau alkohol.
Respons individu bervariasi dari terapi yang diberikan. Jika terapi tidak terlambat, kadang ketajaman penglihatan bisa membaik. Namun, apabila sudah terjadi kerusakan jaringan total, akan sulit kembali normal sehingga bisa terjadi kebutaan.
Walaupun kematian tidak bisa diprediksi, tetapi mengonsumsi alkohol yang sudah dicampur metanol sangat berbahaya.
Konsumsi alkohol 70 persen yang telah dicampur metanol dapat menyebabkan kebutaan dan kelumpuhan. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian, dan kasus ini cukup umum terjadi dalam masyarakat.
Juga, banyak jenis kanker yang disebabkan oleh konsumsi alkohol. Contohnya kanker di mulut, kerongkogan, tenggorokan, laring, dan hati.
Di dalam tubuh, alkohol akan mengaktifkan beberapa jenis enzim yang memicu berkembangnya sel kanker. Alkohol juga merusak DNA tubuh sehingga beberapa bagian sel akan tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali.
Mengingat bahaya yang bisa ditimbulkan dari konsumsi alkohol, mulai dari kebutaan hingga kematian, sebaiknya jauhi alkohol.
Jika kamu minum alkohol, batasilah konsumsinya. Jika bukan, sebaiknya jangan memulai untuk minum alkohol mengingat tidak ada batas aman.
Alkohol dapat menyebabkan masalah penglihatan jangka pendek dan jangka panjang.
Kemungkinan masalah jangka pendek terkait keracunan termasuk penglihatan kabur, perubahan persepsi warna, dan sensitivitas cahaya.
Potensi masalah jangka panjang berkaitan dengan perubahan pada struktur mata atau komunikasi antara mata dan otak. Efek ini mungkin lebih permanen dan dapat mencakup berkurangnya penglihatan, migrain, kepekaan terhadap cahaya, dan bahkan kebutaan.
Perawatan akan sangat bervariasi berdasarkan gejala atau kondisi kesehatan yang berkembang akibat penggunaan alkohol.