ilustrasi bayi minum susu (unsplash.com/Lucy Wolski)
Jika ibu dengan HIV tidak ingin atau tidak disarankan menyusui, pilihan pemberian makan lainnya adalah melalui susu donor dan susu formula. Ibu menyusui dengan ASI tambahan dapat menyumbangkan ASI-nya ke ibu lain untuk diberikan kepada bayinya. Bank susu donor akan melakukan skrining susu ini untuk keamanan.
Namun, susu donor bisa mahal, jadi sebagian orang menerima ASI tambahan dari kenalan atau kerabat sebagai gantinya. Karena susu ini tidak melalui proses skrining, maka umumnya tidak disarankan karena keamanannya tidak terjamin.
Mengacu laman Healthline, banyak bayi di seluruh dunia diberi susu formula secara eksklusif. Orang tua dapat memilih berbagai formula dengan bahan yang bervariasi. Pemberian susu formula dapat diberikan melalui botol, sendok, dan alat suntik oral.
Karena lokasi dapat memengaruhi metode pemberian makan bayi yang dianjurkan, maka penting untuk mencari rekomendasi dan dukungan dari profesional kesehatan setempat. Tidak ada jawaban jelas tentang keamanan menyusui dari ibu dengan HIV.
Namun, berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, jawaban apakah ibu HIV boleh menyusui adalah diperbolehkan dengan pertimbangan beberapa syarat. Sangat diutamakan untuk mendiskusikan pengambilan keputusan ini dengan dokter risiko penularan dapat diminimalkan.
Penulis: Dian Rahma Fika Alnina