freepik.com/wayhomestudio
Setelah menganalisis data di seluruh penelitian, para peneliti Tiongkok menemukan bahwa kategori konsumsi kopi tertinggi (dua sampai sembilan cangkir) dikaitkan dengan penurunan 9 persen risiko kanker prostat jika dibandingkan dengan kategori terendah. Dengan kata lain, setiap cangkir kopi dikaitkan dengan penurunan risiko 1 persen kanker prostat.
Secara detail, para peneliti menemukan bahwa kanker prostat lokal, yang belum menyebar ke organ lain tubuh, memiliki risiko tujuh persen lebih kecil untuk berkembang pada kelompok kategori konsumsi kopi tertinggi dibandingkan dengan yang terendah.
Untuk kanker prostat stadium lanjut, kategori konsumsi kopi tertinggi dikaitkan dengan penurunan risiko hingga 12 persen dibandingkan dengan yang terendah. Untuk kanker prostat yang fatal, kategori konsumsi kopi tertinggi dikaitkan dengan penurunan risiko sebanyak 16 persen dibandingkan dengan yang terendah.
Studi tersebut tidak menyatakan secara pasti latar belakang ilmiah mengapa kopi bisa mengurangi kemungkinan kanker prostat. Namun, para peneliti mengajukan sejumlah mekanisme biologis.
“Kopi meningkatkan metabolisme glukosa, menurunkan konsentrasi insulin plasma dan insulin-like growth factor-1 (IGF-1), memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan, serta memengaruhi kadar hormon seksual. Semuanya dapat berperan penting dalam permulaan dan perkembangan kanker prostat," papar dr. Kefeng Wang, kepala penelitian tersebut.