Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Apakah Minum Raw Milk Berbahaya
ilustrasi minum susu (freepik.com/KamranAydinov)

Intinya sih...

  • Susu mentah berbahaya karena berisiko membawa kuman berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit serius.

  • Pasteurisasi dilakukan untuk memastikan susu aman diminum dan menjaga kualitasnya selama distribusi, transportasi, dan penyimpanan.

  • Raw milk dapat mengandung patogen seperti Salmonella, E. coli, Listeria, Campylobacter yang bertanggung jawab atas 2—6% penyakit bakteri bawaan makanan di negara maju.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Beberapa waktu terakhir, X sempat diramaikan oleh sebuah unggahan yang menyebut susu mentah sebagai pilihan lebih “real food” dibanding susu olahan. Pembahasan ini memicu berbagai reaksi sekaligus membuka perdebatan soal keamanan susu mentah. Tak heran, jika kemudian warganet mempertanyakan apakah susu mentah lebih unggul atau justru menyimpan risiko yang tidak terlihat.

Jadi, apakah minum raw milk berbahaya? Faktanya, susu mentah bisa membawa berbagai risiko kesehatan yang sering luput dari pembahasan, mulai dari kontaminasi bakteri hingga potensi penyakit serius. Untuk memahami bahaya secara lebih jelas, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apakah minum raw milk berbahaya?

Minum raw milk atau susu mentah yang belum dipasteurisasi dinilai berbahaya karena berisiko membawa berbagai kuman berbahaya. Meskipun tampak segar, bersih, dan berasal dari hewan yang terlihat sehat, susu mentah tetap bisa terkontaminasi patogen. Proses pemerahan, lingkungan kandang, peralatan, atau kondisi hewan bisa menjadi jalur masuknya bakteri tak kasat mata.

Data dari CDC menunjukkan bahwa antara 1998—2018 terjadi 202 wabah yang terkait dengan konsumsi raw milk. Wadah tersebut menyebabkan 2.645 orang sakit dan 228 dirawat di rumah sakit. Angka ini belum termasuk kasus yang tidak dilaporkan sehingga kemungkinan jauh lebih besar. Kelompok yang paling rentan terhadap risiko ini adalah anak-anak, remaja, lansia, ibu hamil, serta orang dengan imun tubuh lemah seperti penderita diabetes, HIV/AIDS, atau pasien transplantasi. Mengingat raw milk tidak melalui proses pasteurisasi, siapa saja yang mengonsumsinya berpeluang terpapar kuman seperti Salmonella, E. coli, Listeria, Campylobacter, dan patogen lain yang sudah lama diidentifikasi sebagai penyebab penyakit bawaan makanan.

Bahaya minum susu mentah

ilustrasi minum susu (unsplash.com/engin akyurt)

Bahaya utama susu mentah berasal dari kuman patogen yang dapat menyebabkan infeksi serius. Berbagai studi epidemiologi menunjukkan bahwa susu mentah dapat mengandung Salmonella spp., Campylobacter, E. coli O157:H7, Y. enterocolitica, dan Listeria monocytogenes meskipun kualitas susunya terlihat baik dan hewannya tampak sehat. Patogen-patogen ini bertanggung jawab atas 2—6 persen penyakit bakteri bawaan makanan di negara-negara maju. Adapun gejala umum infeksi raw milk biasanya menyerupai food poisoning, yakni:

  • Sakit perut dan kram

  • Diare

  • Muntah

  • Mual

  • Demam

  • Sakit kepala atau pegal-pegal.

Pada kasus tertentu, infeksi bisa berkembang menjadi kondisi berat seperti Hemolytic Uremic Syndrome (HUS), terutama pada infeksi E. coli O157:H7 yang dapat menyebabkan gagal ginjal, terutama pada anak-anak. Kelompok yang berisiko tinggi juga lebih mungkin mengalami komplikasi berat. Misalnya, infeksi Listeria dari raw milk sangat berbahaya bagi ibu hamil karena bisa menyebabkan keguguran atau infeksi serius pada bayi baru lahir.

Kenapa susu perlu dipasteurisasi?

Pasteurisasi dilakukan karena ini adalah cara paling aman dan efektif untuk memastikan susu layak dikonsumsi. Menurut WHO, pasteurisasi merupakan proses pemanasan yang bertujuan menurunkan jumlah mikroorganisme patogen di dalam susu. Dengan kata lain, proses ini dirancang khusus untuk membunuh bakteri berbahaya yang bisa menimbulkan penyakit. Banyak patogen seperti Salmonella, Listeria, E. coli, hingga bakteri yang lebih tahan panas seperti Mycobacterium tuberculosis dan Coxiella burnetii dapat ditemukan pada susu mentah.

Alasan terbesar susu perlu dipasteurisasi adalah demi keamanan pangan. Tanpa perlakuan panas ini, susu mentah bisa membawa berbagai kuman yang menyebabkan infeksi serius, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, lansia, maupun orang dengan sistem imun lemah. Pasteurisasi memastikan susu aman diminum oleh semua kalangan, tanpa harus khawatir tertular penyakit dari hewan atau lingkungan tempat susu diperah.

Selain membuat susu lebih aman, pasteurisasi juga membantu menjaga kualitasnya. Pemanasan ini menurunkan jumlah bakteri yang menyebabkan susu cepat basi sehingga umur simpannya lebih panjang dan rasanya tetap segar. Proses ini juga memungkinkan susu tetap terjaga selama distribusi, transportasi, dan penyimpanan.

Melihat berbagai risikonya, jawaban dari apakah minum raw milk berbahaya jelas perlu dipertimbangkan matang-matang. Jadi, sebelum memilih susu mentah hanya karena terlihat lebih alami, pastikan kamu benar-benar paham konsekuensinya, ya. Keputusan ini bisa berpengaruh langsung pada kesehatanmu, lho!

FAQ seputar apakah minum raw milk berbahaya

Apa sebenarnya yang membuat raw milk berbahaya?

Karena susu mentah bisa mengandung bakteri patogen seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria yang menyebabkan penyakit.

Siapa yang paling berisiko sakit jika minum raw milk?

Anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah.

Apakah raw milk tetap bisa terlihat segar meski terkontaminasi?

Bisa. Susu mentah tetap terlihat normal meski mengandung bakteri berbahaya.

Apakah raw milk lebih bergizi daripada susu pasteurisasi?

Tidak terbukti. Perbedaannya sangat kecil, sementara risikonya jauh lebih besar.

Referensi

"The Dangers of Raw Milk: Unpasteurized Milk Can Pose a Serious Health Risk". U.S. Food & Drug Administration. Diakses November 2025.
"Why Drinking Raw Milk Can Be Dangerous". Harvard Health Publishing. Diakses November 2025.
"Digging Deeper: Pasteurization". Dirt to Dinner. Diakses November 2025.
"Why is Milk Pasteurized?". New York Diary. Diakses November 2025.
Rabbani, Ahmad, dkk. “Effect of Heat Pasteurization and Sterilization on Milk Safety, Composition, Sensory Properties, and Nutritional Quality.” Foods 14, no. 8 (April 14, 2025): 1342.

Editorial Team