BBC menjuluki E484K sebagai double mutant atau mutan ganda. Sebab, E484K mengandung dua mutasi mengkhawatirkan dalam komposisi genetiknya yang telah diidentifikasi oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).
Lewat cuitannya di akun Twitter @ProfesorZubairi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, mengatakan bahwa E484K terbukti membantu virus corona menghindari antibodi yang dihasilkan oleh infeksi sebelumnya, sehingga membuatnya kurang rentan terhadap obat antibodi, termasuk vaksin.
"Karena E484K kurang rentan terhadap antibodi, maka akan ada dampaknya pada efikasi vaksin. Tapi, saya masih menunggu hasil studi lanjutan dan bagaimana efeknya terhadap vaksin yang selama ini beredar," ungkapnya.
Di sisi lain, dr. Nadia menegaskan bahwa vaksin saat ini masih sangat efektif dari studi yang ada dan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Prof. Zubairi menambahkan bahwa E484K ada dalam variant of concern (VOC) WHO per 1 April 2021 dan CDC per 24 Maret 2021.
Sembari menanti hasil studi lanjutan, kewaspadaan yang diterapkan tetaplah sama, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.